Kamis 22 Jun 2023 05:15 WIB

Calon Pemimpin Indonesia Diminta Fokus pada Masalah Perubahan Iklim

Dino Patti Djalal menyoroti kebijakan pemerintah terkait isu perubahan iklim

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pendiri sekaligus ketua Foreign Policy Community Indonesia, Dino Patti Djalal menyoroti kebijakan pemerintah terkait isu perubahan iklim
Foto: Ihram TV/Muhammad Rizki Triyana
Pendiri sekaligus ketua Foreign Policy Community Indonesia, Dino Patti Djalal menyoroti kebijakan pemerintah terkait isu perubahan iklim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri sekaligus ketua Foreign Policy Community Indonesia, Dino Patti Djalal, menyoroti kebijakan pemerintah terkait isu perubahan iklim yang dinilai masih kurang masif. Jelang Pemilu 2024, Dino mendesak para calon pemimpin Indonesia untuk fokus kepada masalah perubahan iklim dan isu lingkungan.

"Kami ingin 2024 sebagai pemilu pertama yang mengangkat isu iklim," ujar Dino, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Dino mengatakan, perubahan iklim menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan bidang lainnya. Oleh karena itu, dia mendesak pemerintah, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan untuk fokus pada masalah iklim.

Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) akan menggelar Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2023 secara tatap muka pada 24 Juni mendatang. Acara ini akan mempertemukan berbagai macam karangan mulai dari pemerintah, aktivis, kalangan anak muda, hingga stakeholder lainnya. Acara tersebut juga akan mengundang tokoh-tokoh yang dinilai punya elektabilitas tinggi dalam Pemilu 2024, seperti Anis Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno.

Dino mengatakan pemilu saat ini, bukan hanya mengenai kekuasaan, melainkan juga siapa yang punya pandangan masa depan tentang masalah iklim. Dia berharap, INZS dapat memberikan ruang bagi semua pihak, terutama para pemimpin untuk membuktikan komitmen mereka terhadap isu iklim.

"Kami ingin politik nasional mengacu pada iklim tanpa memandang calon pemimpin tertentu," ujar Dino.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement