Senin 19 Jun 2023 14:08 WIB

Tak Suka Petugas Partai, Penyuka Jokowi Lebih Memilih Prabowo Dibanding Ganjar

Bahkan pemilih PDIP tidak suka dengan branding Ganjar sebagai petugas partai.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby memaparkan hasil survei elektabilitas calon presiden berdasar kesukaan pada presiden sebelumnya, Senin (19/6/2023).
Foto: istimewa/tangkapan layar
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby memaparkan hasil survei elektabilitas calon presiden berdasar kesukaan pada presiden sebelumnya, Senin (19/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pendukung Jokowi lebih banyak memberikan dukungannya kepada Prabowo Subianto dibanding Ganjar Pranowo. Mereka tidak suka dengan branding Ganjar Pranowo sebagai petugas partai.

Hal ini berdasarkan hasil survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Senin (19/6/2023). Dalam survei itu disebutkan, responden yang puas maupun tidak puas dengan kinerrja Jokowi memilih Prabowo dibanding Ganjar.

Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, mengatakan, untuk pemilih yang puas dengan Jokowi, mereka yang memilih Pabowo sebesar 43,3 persen. Sedang yang memilih Ganjar sebesar 42,3 persen.  Publik yang tidak puas dengan kinerja Jokowi memilih Prabowo sebesar 43,8 persen dan memilih Ganjar sebesar 40,2 persen.

Jika dilihat dari survei Januari 2023, Maret 2023, survei Juni 2023 pertama kalinya yang puas terhadap kinerja Jokowi lebih banyak memilih Prabowo dibanding Ganjar.

Mengenai pergeseran dukungan pemilih Jokowi dari Ganjar ke Prabowo, menurut Adjie, disebabkan publik menilai untuk kasus Piala Dunia Sepak Bola U-20, Ganjar lebih patuh pada Megawati dibanding Jokowi. Saat itu Jokowi tak mempermasalahkan kehadiran tim Israel.

Selain itu, Ganjar juga di-branding petugas partai, juga membuat Ganjar dianggap lebih dikendalikan oleh Megawati, bukan oleh Jokowi. Mayoritas responden tidak setuju presiden sebagai petugas partai. Tercatat sebesar 69,9 persen publik menyatakan kurang setuju/tidak setuju sama sekali jika presiden adalah petugas partai, dan responden yang menyatakan setuju sebesar 17.5 persen.

photo
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, memaparkan hasil survei elektabilitas calon presiden berdasar kesukaan pada presiden sebelumnya, Senin (19/6/2023). - (istimewa/tangkapan layar)

Ketidaksetujuan presiden sebagai petugas partai tidak hanya dari responden pemilih partai lain. Bahkan pemilih dari PDIP mayoritas juga tidak menyetujuinya (78 persen). Sementara pemilih partai lain yang tidak setuju, masing-masing pemilih Gerindra (71,6 persen). Pemilih Golkar (75,4 persen), PKB (64,7 persen). Pemilih Nasdem (68,1 persen). Pemilih Demokrat (76,5 persen). Pemilih PKS (81,3 persen). Pemilih PAN (76,7 persen). Pemilih PPP (60 persen).

Hal lainnya, menurut Adjie, publik juga melihat kedekatan emosional dan kecocokan Prabowo dengan Jokowi dan keluarga Jokowi. “Prabowo bisa langsung deal dengan Jokowi soal apa pun, sementara Ganjar perlu ada perantara partai karena posisinya sebagai petugas partai,” kata Adjie.

Dari survei ini juga diketahui Prabowo unggul di responden yang menyukai Jokowi, Gus Dur, dan Soeharto. Di kalangan penyuka Jokowi, dukungan ke Prabowo sebesa 39,1 persen, Ganjar (37 persen), Anies (14,7 persen). Untuk penyuka Soeharto, Prabowo didukung 45,9 persen, Ganjar (25,6 persen), dan Anies 22,5 persen). Sementara penyuka Gus Dur, yang mendukung Prabowo (32 persen), Ganjar (21 persen),  Anies (30,8 persen).

Ganjar Pranowo unggul di kalangan penyuka Sukarno dan Megawati. Untuk penyuka Sukarno, Ganjar didukung (48,8 persen), Prabowo (20,1 persen), dan Anies (25,1 persen). Penyuka Megawati yang mendukung Ganjar (51,9 persen), Prabowo (20,1 persen), dan Anies (10,3 persen).

Anies Unggul di Penyuka SBY dan Habibie

Sedangkan, Anies unggul di penyuka SBY dan Habibie. Penyuka SBY yang mendukung.....

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement