Sabtu 17 Jun 2023 17:36 WIB

Dewan Minta Pemprov DKI Jakarta Perbanyak Alat Pengukur Udara

Belakangan kualitas udara Jakarta menjadi yang terburuk di dunia berdasarkan IQ Air.

Rep: Eva Rianti/ Red: Andri Saubani
Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Selasa (6/6/2023). Berdasarkan situs IQAir, kualitas udara di Jakarta pada Selasa (6/6/2023) pukul 16.52 WIB berada di angka 151 atau menempati posisi ketiga dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Selasa (6/6/2023). Berdasarkan situs IQAir, kualitas udara di Jakarta pada Selasa (6/6/2023) pukul 16.52 WIB berada di angka 151 atau menempati posisi ketiga dengan kualitas udara terburuk di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar memperbanyak alat pengukur udara di Jakarta. Hal itu disampaikan menanggapi kondisi kualitas udara yang buruk di Jakarta, bahkan beberapa kali menjadi yang terburuk di dunia, versi situs pemantau polusi udara IQ Air.

"DLH harus memperbanyak alat pengukur udara, karena dengan semakin banyak kita bisa evaluasi secara detail dan langkah prioritas apa yang harus dilakukan. Iya (IQ Air) enggak cukup," kata Gembong, Sabtu (17/6/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan, sudah seharusnya Jakarta memiliki banyak alat pengukur suhu yang memadai untuk melakukan evaluasi secara lebih riil. Dengan alat pengukur yang banyak dan bekerja maksimal, upaya dan langkah yang dilakukan bisa lebih tepat sasaran.

"Misalkan langkah pertama harus mengurangi kendaraan bermotor, kan jelas," ujar dia.

Pengadaan penambahan alat ukur tersebut, lanjut Gembong, bisa dilakukan tidak hanya dari APBD. "Menurut saya Jakarta harus bisa, duit kita banyak. Tapi jangan andalkan APBD doang, perlu inovasi," tutur dia.

Diketahui, seiring dengan status udara tidak sehat di Jakarta, bakal terburuk di dunia menurut IQ Air, DLH DKI Jakarta melakukan berbagai hal, diantaranya yang digencarkan yakni uji emisi kendaraan. Sektor transportasi diyakini mendominasi sebagai faktor polusi udara di Jakarta. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement