Senin 12 Jun 2023 23:29 WIB

Media Sosial Jadi Kunci Memaksimalkan Cuan Minim Modal

Media sosial kini dikenal sebagai sarana perkenalkan layanan bisnis secara gratis

 Kolaborasi antara Kemenkominfo dan Sinar Mas Land dalam Gali Ilmu: Cari Cuan Minim Modal lewat Media Sosial, yang menghadirkan para pakar di media sosial guna memberi pemahaman kepada para pemula di dunia bisnis dalam memanfaatkan teknologi dan informasi.
Foto: dok istimewa
Kolaborasi antara Kemenkominfo dan Sinar Mas Land dalam Gali Ilmu: Cari Cuan Minim Modal lewat Media Sosial, yang menghadirkan para pakar di media sosial guna memberi pemahaman kepada para pemula di dunia bisnis dalam memanfaatkan teknologi dan informasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memulai bisnis minim modal mungkin terdengar sulit untuk menjadi sebuah kenyataan. Namun, bukan berarti membangun bisnis harus selalu menguras seluruh tabungan dan membutuhkan uang banyak. 

Sebab, perkembangan teknologi dan informasi saat era digital, memulai bisnis dengan modal yang minim. Bermodalkan gawai pintar dan koneksi internet, pelaku usaha dapat memaksimalkan media sosial dalam memulai bisnisnya.

 Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, menjelaskan bahwa pandemi telah memacu interaksi dan berbagai aktivitas ruang digital. Kehadiran teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat inilah yang kian mempertegas bahwa sedang berada era percepatan transformasi digital.

“Kemenkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi serta mitra dan jejaringnya hadir untuk memberikan pelatihan literasi digital yang menjadi kemampuan digital tingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Berbagai pelatihan yang kami berikan berbasis 4 pilar utama yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika digital, dan keamanan digital. Hingga Tahun 2021 lalu, program literasi digital ini telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kabupaten/kota pada 34 provinsi di seluruh Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Ahad (11/6/2023).

Semuel juga menekankan bahwa peningkatan literasi digital masyarakat merupakan pekerjaan besar. Maka itu, dibutuhkan kolaborasi yang baik agar tidak ada masyarakat yang tertinggal seperti kolaborasi antara Kemenkominfo dan Sinar Mas Land dalam Gali Ilmu: “Cari Cuan Minim Modal lewat Media Sosial”, yang menghadirkan para pakar di media sosial guna memberi pemahaman kepada para pemula di dunia bisnis dalam memanfaatkan teknologi dan informasi.

Jika digunakan secara bijak, media sosial dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha. Media sosial kini dikenal sebagai sarana untuk memperkenalkan layanan bisnis secara praktis, sekaligus memudahkan pelanggan untuk menjangkau para pelaku bisnis.

Entrepreneur dan Digital Creator, Yasa Singgih, menjelaskan tentang bagaimana media sosial dari waktu ke waktu dapat membantu para pelaku bisnis. Yang dibutuhkan adalah adaptasi dan pemahaman tentang perubahan-perubahan yang terjadi di media sosial dan cara mendekatkan diri kepada konsumen.

“Ada tiga hal dalam sosial media yang paling penting yaitu tren, algoritma, dan konten,”  kata Yasa. 

Dia menjelaskan soal pentingnya melihat dan mengikuti tren terkini di media sosial, supaya secara algoritma akan dinilai sebagai konten yang disukai oleh banyak orang.

“Pelajari algoritma media sosial, karena itu sangat penting. Karena setiap media sosial baik Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, TikTok, semua punya algoritma yang berbeda begitu pun dengan trennya. Serta, pilihlah konsep konten yang berkelanjutan,” jelas Yasa.

Koordinator Divisi Konten Kreatif Siberkreasi, Oktora Irahadi, menjelaskan soal alasan para pelaku bisnis perlu menggunakan media sosial di tengah era digital.

“Karena tidak ada cara lain bagi kita berkomunikasi bahwa barang kita ada, tanpa memakai media sosial yang gratis. Kalau mau berbayar, bisa pakai ads. Jadi, mulailah berkomunikasi di media sosial,” ujar Oktora.

Oktora menyebut penggunaan media sosial harus diikuti dengan pembuatan konten. Namun, perlu diingat bahwa tren yang berlangsung media sosial berlangsung cepat dan singkat.

“Orang itu mudah bosan, tren itu jadi pendek sekali. Dulu kalau ada heboh-heboh dan viral, trennya bisa berlangsung sebulan, tetapi sekarang mungkin seminggu hilang. Dan kita perlu rajin untuk membuat konten yang bagus supaya sampai ke konsumen,” tambah Oktora.

Assistant VP of Ecosystem Relation & Strategy Sinar Mas Land, Tirrel Aulia, menjelaskan soal peran Sinar Mas Land yang turut mendukung kemajuan literasi digital lewat DigitalHub, sebuah ekosistem dengan infrastruktur IT yang sesuai dengan para pelaku bisnis berbasis teknologi. Bersama para pelaku bisnis dalam ekosistem DigitalHub, telah dilakukan berbagai kegiatan dan pelatihan yang ditujukan pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Kita sangat fokus untuk mengembangkan DigitalHub sebagai talent pool kita, supaya mereka nantinya yang sudah bekerja bisa berada dalam bisnis-bisnis teknologi. Juga bagi para pelaku bisnis yang minim modal, kita juga menyediakan coworking space yang bisa digunakan. Ada juga inisiasi Digitalhub Next Action (DNA), yang membantu memberikan dana bagi startups,” kata Tirrel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement