Senin 12 Jun 2023 22:25 WIB

Warga Kampung Oransbari di Mansel Sulap Kelapa Jadi Minyak Serbaguna

Program TEKAD berikan pembekalan produksi kelapa di Kampung Oransbari

Warga Kampung Oransbari  Manokwari Selatan saat supervisi program TEKAD di Kampung Oransbari, akhir pekan lalu, Sabtu (10/6/2023
Foto: Dok Istimewa
Warga Kampung Oransbari Manokwari Selatan saat supervisi program TEKAD di Kampung Oransbari, akhir pekan lalu, Sabtu (10/6/2023

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Beragam langkah dilakukan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. Di Kampung Oransbari, Manokwari Selatan misalnya, kelompok binaan  Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) berhasil menambah nilai manfaat kelapa. 

Tidak hanya dijadikan sebagai minyak goreng, namun juga Virgin Coconut Oil (VSO) untuk obat oles yang juga dapat dikonsumsi secara langsung. 

Baca Juga

"Minyak VSO buat obat bisa. Bisa diminum untuk menyegarkan tubuh dan dioleskan ke tubuh," terang Agusta Sayora, anggota kelompok Tiandi saat supervisi program TEKAD di Kampung Oransbari, akhir pekan lalu, Sabtu (10/6/2023).

Sekadar informasi, salah satu potensi yang dimiliki Kampung Oransbari adalah pohon kelapa. Besaran jumlah ini berawal dari bantuan pemerintah setempat pada 1992. Saat itu, setiap Kepala Keluarga (KK) mendapatkan 200 pohon kelapa untuk ditanam yang wujudnya ada hingga saat ini.

Dikembangkannya kelapa menjadi VSO mulai dilakukan pada 2019. Hal ini menambah nilai manfaat kelapa lebih besar karena sebelumnya hanya dihasilkan untuk minyak goreng.

Saat ini, kendala yang terjadi adalah terkait dengan pemasaran setelah VSO berhasil diproduksi. Selain itu juga belum adanya Perizinan Produksi Izin Rumah Tangga (PIRT) yang diharapkan kelompok binaan setempat dapat segera teratasi.

Menjawab hal ini, fasilitator TEKAD memastikan untuk menindaklanjutinya. Mulai dari packaging hingga pemasaran akan didukung penuh bersama dengan tim IFAD lainnya.

"Saya ketika lihat potensi itu saya tidak bisa biarkan. Kalau mereka hanya melakukan secara tradisional saya akan cari dinas terkait sehingga bisa didukung. Maka produksi akan dilakukan dengan pemanfaatan teknologi," terang Hero, salah satu Fasilitator Kabupaten TEKAD.

"Skalanya bukan kampung tapi bangkit jadi skala kabupaten bahkan justru ikon," imbuhnya.

Hadir dalam supervisi program TEKAD, di antaranya Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa dan Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa.

Selain itu juga acara ini dihadiri langsung oleh Financial Management Specialist Mark Biriukov dan Radu Damianov, Technical Mission Leader Swandip Kumar Sinha, Senior Regional Technical Specialist, Project Technical Lead Elizabeth Nyambura Ssendiwala, Agriculture Value Chain Specialist Julie Marie Imron, Country Programme Officer Anissa Pratiwi, Institutional and Policy Analyst Rikola Fedri, M&E Specialist Stania Yasin, dan Administrative Assistant Sarwendah Utami.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement