Senin 12 Jun 2023 09:09 WIB

Wawalkot Denpasar: Masa Depan Industri Digital di Tangan Siswa

Sekitar 91 persen penduduk Denpasar pengguna telepon seluler, terbesar di Bali.

Literasi digital di Kota Denpasar, Provinsi Bali.
Foto: Dok Republika.co.id
Literasi digital di Kota Denpasar, Provinsi Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengapresiasi diadakannya kegiatan Literasi Digital dan Pembentukan Pandu Digital. di Kota Denpasar. Agus menuturkan, yang mengembangkan sektor ekonomi digital harus mempersiapkan generasi muda yang produktif dengan dukungan literasi digital dan

pemberdayaan masyarakat.

Menurut dia, masa depan industri digital berada di tangan generasi muda, termasuk siswa yang sekarang masih sekolah. Arya menyebut, sekolah memiliki peran penting sebagai lembaga pendidikan untuk mendorong siswa bisa bersaing secara internasional maupun nasional.

"Dengan adanya literasi digital diharapkan dapat makin cakap digital. Sekolah dibutuhkan untuk mendukung pemberdayaan literasi digital di kalangan guru, dengan begitu generasi muda dapat bersaing sehingga meningkatkan ekonomi digital," ucap Arya di Kota Denpasar, Provinsi Bali dalam siaran pers, Senin (12/6/2023).

Kepala Diskominfo Kota Denpasar, IB Alit Adhi Merta menyampaikan, sekitar 91 persen penduduk Denpasar adalah pengguna telepon seluler, yang menjadikan angka tersebut merupakan tertingi di Pulau Bali. Hal itu membuat persebaran informasi menjadi semakin besar dan luas sehingga perlu diberikan pemahaman pilar literasi digital.

Alit menjelaskan, digital culture menjadi pilar yang juga penting untuk diterapkan dalam menyebarkan literasi digital. Karena hal itu terkait bagaimana semua orang membangun wawasan kebangsaan, yang juga berhubungan dengan digital ethics.

"Pentingnya etika di internet, jangan sampai membuat orang merasa tidak nyaman atau menyenggol perasaan orang, meski melalui media sosial karena jempolmu adalah harimaumu. Tentunya digital safety juga penting, lakukanlah hal yang paling sederhana seperti ubah password secara berkala, jangan sampai keamanannya jebol,” jelas Adhi Merta.

Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bambang Tri Santoso menyampaikan, Gerakan Nasional Literasi Digital sudah bergulir sejak 2019. Dia menyebut, target literasi digital di segmen pendidikan tahun ini sebanyak 250 ribu insan dari perguruan tinggi hingga sekolah.

Menurut dia, untuk mencapai target tersebut perlu kolaborasi dengan skema pentahelix, yaitu kolaborasi pemerintah, bisnis, akademik, komunitas atau masyarakat, dan media. "Kami mohon kolaborasi dapat dijalani dengan baik, dukungan dari kota Denpasar sangat dibutuhkan untuk menyasar sekolah dan perguruan tinggi di Denpasar," ujar Bambang di acara yang diikuti 197 guru dan tenaga pendidik tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement