Senin 05 Jun 2023 17:00 WIB

PT KAI Mulai Gunakan Mesin Pengenalan Wajah Penumpang untuk Masuk Peron

Mesin pengenalan wajah PT KAI dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Kereta Api (KA) Pasundan relasi Surabaya – Kiara Condong melaju di Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (1/6/2023). PT KAI (Persero) meningkatkan kecepatan perjalanan KA yang melintas di jalur wilayah PT KAI Daerah Operasi 7 Madiun dari sebelumnya rata-rata 100 – 105 kilometer per jam menjadi 110 – 120 kilometer per jam sejak penetapan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) yang baru berlaku sejak 1 Juni 2023.
Foto: Antara/Siswowidodo
Kereta Api (KA) Pasundan relasi Surabaya – Kiara Condong melaju di Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (1/6/2023). PT KAI (Persero) meningkatkan kecepatan perjalanan KA yang melintas di jalur wilayah PT KAI Daerah Operasi 7 Madiun dari sebelumnya rata-rata 100 – 105 kilometer per jam menjadi 110 – 120 kilometer per jam sejak penetapan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) yang baru berlaku sejak 1 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT KAI mulai menerapkan fasilitas pengenalan wajah atau face recognationpada gerbang keberangkatan di Stasiun Semarang Tawang, Jawa Tengah.

Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Ixfan Hendri Wintoko dalam keterangan di Semarang, Senin, mengatakan, fasilitas ini merupakan inovasi terbaru KAI dalam meningkatkan layanan terhadap pelanggan.

Baca Juga

"Layanan berfungsi mengidentifikasi dan memvalidasi identitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki hingga status vaksinasi pelanggan," katanya.

Sebelum memanfaatkan layanan ini, kata dia, pelanggan KAI harus melakukan registrasi di mesin yang sudah disediakan di area stasiun.

Ia menjelaskan registrasi KTP Elektronik serta pemindaian sidik jari telunjuk kiri dan kanan tersebut hanya dilakukan sekali dan berlaku untuk seterusnya.

"Setelah registrasi, calon penumpang cukup melewati alat pengenal wajah yang sudah tersedia, tidak perlu lagi mencetak boarding pass," katanya.

Ia menuturkan cukup membutuhkan waktu beberapa detik untuk memindai wajah sebelum nantinya gerbang keberangkatan terbuka otomatis.

Meski telah tersedia gerbang keberangkatan dengan alat pengenal wajah, kata dia, layanan boarding manual tetap tersedia bagi para calon penumpang.

Stasiun Semarang Tawang merupakan stasiun ketujuh yang mengaplikasikan inovasi gerbang keberangkatan terbaru itu setelah sebelumnya Stasiun Jakarta Gambir, Stasiun Bandung, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Malang dan Stasiun Cirebon.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement