REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Produktivitas padi rata-rata meningkat 0,62 ton/ha di lokasi penyuluhan melalui demonstration plot (demplot) pada lokasi Climate Smart Agriculture (CSA) dari Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).
Hasil evaluasi tahun 2022 menunjukkan peningkatan rata-rata 0,62 ton/ha, dari 6,07 ton/ha di lokasi non CSA menjadi 6,69 ton/ha di lokasi CSA. Hal itu diperkuat data produktivitas dari Badan Pusat Statistik (BPS) melalui perhitungan kerangka sampling area (KSA).
Peningkatan produktivitas padi pada lokasi demplot CSA mengemuka pada Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Kegiatan CSA SIMURP Komponen A tahun 2023 di BSD City selama tiga hari, 23 - 25 Mei 2023. Rakor dibuka oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusluhtan) Bustanul Arifin Caya yang dihadiri 92 peserta, di antaranya sejumlah pimpinan dari dinas terkait di tingkat provinsi maupun kabupaten.
Capaian CSA dari SIMURP tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo untuk mendorong peningkatan produktivas beras nasional sebagai pangan pokok rakyat Indonesia.
"Peningkatan produktivitas pertanian, khususnya padi, harus menjadi tantangan kita bersama karena beras sangat penting bagi kehidupan bangsa," katanya.
Mentan Syahrul meminta jajarannya di Kementan untuk melakukan berbagai upaya seperti yang dilakukan SIMURP agar produksi padi hulu hingga hilir lebih efisien.
"Irigasi makin bagus. Varietas padi makin bagus dan makin banyak. Kalau begitu, di tahap mana yang perlu kita perbaiki lagi? Kantor ini otak dari pertanian. Saya harap ini dipertahankan hasil-hasil yang luar biasa yang sudah dihasilkan dapat dan disampaikan juga ke masyarakat," katanya lagi.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mendorong peningkatan kapasitas para penyuluh pertanian untuk dapat menggenjot produktivitas padi secara nasional. "Para penyuluh saat ini dituntut harus mampu adaptasi dengan penggunaan teknologi digital dalam proses budi daya pertanian," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, upaya meningkatkan produktivitas produktivitas padi nasional seharusnya tidak sesulit dulu. Pasalnya, teknologi pertanian terus berkembang, varietas-varietas padi unggul juga tersedia.
Kepala Pusluhtan Bustanul Arifin Caya dalam Rakor Kegiatan CSA SIMURP Komponen A tahun 2023 di BSD City mendorong pemerintah daerah mendukung para penyuluh mendampingi petani di lokasi CSA.
"Kementan dengan terbitnya DIPA Percepatan akan mendukung penerapan teknologi CSA melalui Demplot bagi 2.808 Poktan (kelompok tani)," katanya.
Bustanul menambahkan, Kementan juga mendukung penguatan kapasitas petani melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) di 2.808 poktan. Upaya tersebut diperkuat oleh teknologi CSA melalui scalling up di 48 lokasi dengan luas 50 hektare.
Sebagaimana diketahui, lokasi kegiatan program SIMURP tersebar pada 24 kabupaten di 10 provinsi yang merupakan daerah irigasi maupun daerah rawa, di antaranya Provinsi Sumatra Utara di Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai, kemudian Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin di Sumatra Selatan.
Pulau Jawa, meliputi Kabupaten Cirebon, Indramayu, Karawang, Subang di Jawa Barat, lalu tujuh kabupaten di Jawa Tengah, yakni Banjarnegara, Purbalingga, Purworejo, Grobogan, Demak, Kebumen, Brebes; dan Kabupaten Jember di Jawa Timur.
Sementara itu, di Kalimantan hanya Kabupaten Katingan di Kalimantan Tengah; Kabupaten Takalar, Bone, Pangkep, Pinrang; Konawe di Sulawesi Selatan; Kabupaten Konawe di Sulawesi Tenggara; Kabupaten Lombok Tengah di Nusa Tenggara Barat (NTB); dan Kabupaten Nagekeo di Nusa Tenggara Timur (NTT).