Jumat 26 May 2023 17:31 WIB

Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Ditutup Dampak Karhutla

Karhutla terjadi di pegunungan wilayah Gumandar memasuki Pasuruan.

Petugas pemadam kebakaran melakukan proses pendinginan lahan.
Foto: ANTARA/Ario Tanoto
Petugas pemadam kebakaran melakukan proses pendinginan lahan.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Unit Pengelola Teknis (UPT) Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo menyatakan bahwa pendakian Gunung Arjuno-Welirang di wilayah Jawa Timur, ditutup hingga waktu yang belum ditentukan akibat adanya kebakaran hutan. Kepala Tahura Raden Soerjo Ahmad Wahyudi di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (26/5/2023), mengatakan bahwa penutupan pendakian tersebut untuk memastikan kondisi di Gunung Arjuno-Welirang telah aman, mengingat proses pemadaman berhasil dilakukan.

"Kebakaran terjadi kemarin, saat ini sudah padam. Lokasi berada di daerah Gumandar, masuk wilayah Pasuruan," kata Wahyudi.

Baca Juga

Wahyudi menjelaskan, untuk saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan berapa luasan areal yang terbakar tersebut. Ia juga belum bisa memastikan apa penyebab kebakaran yang melanda salah satu titik di kawasan Gunung Arjuno tersebut.

Menurutnya, saat ini petugas Tahura Raden Soerjo masih melakukan pemulihan kondisi fisik usai melakukan pemadaman api. Proses pemadaman api dilakukan sejumlah personel hingga Jumat (26/5/2023) kurang lebih pukul 04.00 WIB.

"Areal terbakar belum bisa memastikan, karena masih recovery setelah pemadaman. Mereka turun dulu, biasanya nanti kita melakukan penelusuran asal dari api itu. Kemudian berapa luasan yang terdampak," ujarnya.

Pada saat terjadi kebakaran, lanjutnya, tidak ada pendaki yang berada di puncak gunung yang memiliki ketinggian 3.339 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hal itu dikarenakan pendakian Arjuno direncanakan ditutup pada 27-28 Mei 2023.

"Kebetulan saat 27-28 Mei akan ditutup. Jadi, pada hari itu pendaki sudah turun semua, dan tidak ada yang di puncak. Sudah aman kondisinya," katanya.

Ia menambahkan, penutupan pendakian Gunung Arjuno-Welirang untuk saat ini dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan guna mengantisipasi adanya potensi kebakaran lain. Mengingat hingga saat ini masih ada potensi terjadinya kebakaran akibat hembusan angin.

"Kita tutup karena proses (kebakaran) dikhawatirkan belum selesai. Dikhawatirkan ada angin kencang dan memicu kebakaran lagi," katanya.

Pada Oktober 2019, kebakaran besar melanda kawasan Gunung Arjuno dan menyebabkan kerusakan pada areal seluas 3.000 hektare. Saat itu, merupakan peristiwa kebakaran hutan cukup panjang akibat kondisi angin yang berhembus kencang dan menyulitkan pemadaman.

Gunung Arjuno merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Timur, dengan ketinggian mencapai 3.339 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sementara untuk Gunung Welirang memiliki ketinggian 3.156 mdpl.

Gunung Arjuno, terletak bersebelahan dengan Gunung Welirang, termasuk Gunung Kembar I, dan Gunung Kembar II. Puncak Gunung Arjuno terletak dalam satu punggungan yang sama dengan puncak Gunung Welirang, dan lebih dikenal sebagai kompleks Arjuno-Welirang.

Sebagai catatan, Gunung Arjuno telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer oleh The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada 2015. Sehingga, pemulihan ekosistem Gunung Arjuno tersebut perlu segera dilakukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement