Jumat 26 May 2023 09:30 WIB

Pelatihan Grafis dan Barista di Ponpes Miftahul Khairaat Palu Sasar Para Santri

Grafis dan barista kopi ini sebagai kebutuhan penunjang SDM ke depan.

Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Khairaat Palu, Jalan Sis Aljufri II, Kota Palu, mengikuti pelatihan desain grafis dan barista kopi dari sejumlan relawan.
Foto: Dok. Web
Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Khairaat Palu, Jalan Sis Aljufri II, Kota Palu, mengikuti pelatihan desain grafis dan barista kopi dari sejumlan relawan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU – Puluhan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Khairaat Palu, Jalan Sis Aljufri II, Kota Palu, bersemangat mengikuti pelatihan desain grafis dan barista kopi dari sejumlan relawan. Mengawali kegiatan dengan doa bersama, Koordinator Nasional (Kornas) SDG atau Santri Dukung Ganjar, Acep Amirudin, mengatakan pelatihan desain grafis dan barista kopi ini sebagai kebutuhan penunjang sumber daya manusia (SDM) santri ke depan.

Ia melihat, desain grafis dan wirausaha kopi merupakan dua alternatif peluang potensial bagi para santri apabila telah menyelesaikan pendidikan dan terjun ke dunia usaha.

Baca Juga

“Dua pelatihan ini bisa kita berikan pembekalan kepada para santri,” kata dia, demikian dilansir pada Jumat (26/5/2023). 

Ia menyebutkan, pemateri pelatihan desain grafis dan barista kopi merupakan orang-orang berkompeten di bidangnya masing-masing.

Pelatihan ini, sebut dia, menjadi langkah awal kegiatan relawan SDG di Sulteng. Ia berharap, ke depan akan ada kegiatan semacam bimbingan tersebut.

Relawan SDG, lanjutnya, memiliki tiga target, yakni ponpes, majelis ta’lim dan remaja-remaja masjid di seluruh Indonesia.

“Relawan SDG ini juga sudah tersebar di dua puluh wilayah. Tahun sebelumnya 15 wilayah di Indonesia. Alhamdulilah ada ketambahan lima wilayah, termasuk Sulteng ini salah satunya,” katanya.

“Ke depan semakin banyak balai-balai pelatihan di ponpes biar bisa menjadi laboratorium santriawan/wati mengasah kemampuannya mempersiapkan diri di masa depan,” ujar dia.

Koordinator Wilayah SDG Sulteng, Reza Rinaldi Intje Makah, mengatakan ada tiga ponpes yang diagendakan melakukan pelatihan tersebut yang tersebar di wilayah Kabonena dan Kawatuna.

Sementara itu, Pengelola Ponpes Miftahul Khairaat Palu, Masnin, menyambut baik pelatihan desain grafis dan barista kopi kepada santrinya.

“Kunjungan dan doa bersama memintakan doa terbaik kami siap. Hanya saja kami tidak terlibat dalam politik praktis,” kata pengelola ponpes yang dihuni 160 santri ini.

Dalam kesempatan tersebut, Kordinator Nasional SDG Acep Amirudin secara simbolis memberikan bantuan kepada pengelola Ponpes Miftahul Khairaat Palu.

Upaya serupa juga pernah dilakukan SDG di Banten. Salah satu upaya yang dilakukan untuk membuka kesempatan usaha kepada santri adalah dengan memberikan pelatihan budidaya ternak kambing kepada puluhan santri di Pondok Pesantren Darul Mutaalimin, Kota Cilegon, Banten. 

Koordinator Wilayah SDG Banten, Yury Alam Fathallah, mengatakan peranan santri berpotensi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi keraykatan berbasis keumatan dalam mencetak santri yang terampil berwirausaha, serta bertujuan untuk memberikan dampak terhadap masyarakat yang sejahtera dengan mempertahankan nilai-nilai religius.

"Kami lakukan pelatihan budi daya kambing kepada para santri di kota Cilegon. Ini merupakan wujud komitmen SDG dalam mendukung program kewirausahaan di pesantren," kata Yury, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement