Selasa 23 May 2023 11:29 WIB

Tips Memilih Hewan Kurban

Ada sejumlah tips untuk memilih hewan kurban.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
 Tips Memilih Hewan Kurban. Foto:  Hewan Kurban (Ilustrasi)
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Tips Memilih Hewan Kurban. Foto: Hewan Kurban (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada saat Hari Raya Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk berkurban hewan. Dagingnya bisa dibagikan kepada orang yang berkurban ataupun umat Islam lainnya.

Berikut ini tips memilih hewan qurban yang memenuhi syarat sesuai kaidah Syari'at Islam menurut Direktur Pusat Penelitian Halal UGM Nanung Danar Dono.

Baca Juga

Pertama, jantan (atau bisa pula betina non-produktif) sehat dengan badan tegap, tubuh simetris proporsional, gerakannya lincah, cenderung agresif, ceria, nafsu makan normal, dan tampilannya yang sehat.

Kedua, saat berjalan normal, aktif bergerak, tidak pincang, tidak lunglai atau lemah. Jika sakit, nafsu makan hilang, malas berjalan, dan tubuh lemah.

Ketiga, normalnya, hewan yang sehat memiliki mata yang berbinar, hidung basah berembun, bulu-bulu halus mengkilap dan lembut (tidak kasar atau kusam). Salah satu indikasi ada cacing hati adalah bulu kusam, tegak atau kaki, dan kasar.

Keempat, tidak ada bercak darah atau darah yang mengalir keluar dari lubang-lubang tubuh, seperti: lubang mata, hidung, mulut, telinga, dubur, dan kemaluan. Salah satu indikasi hewan terinfeksi Anthrax adalah keluar darah dari lubang-lubang di tubuhnya.

Kelima, kuku di keempat kakinya kuat, sehat, dan utuh. Bibir tidak sariawan. Salah satu indikasi hewan terserang virus penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah nampak ada luka seperti sariawan di sekitar mulut atau bibir, gusi (di sela gigi), lidah sapi, kulit di atas kuku kaki, over salivation (air ludah banyak keluar), demam (suhu tubuh 40-41 derajat celsius), nafsu makan hilang, kaki pincang.

Keenam, hindari membeli hewan qurban yang dipelihara di tempat pembuangan sampah, karena dikhawatirkan hewan memakan kertas yang tercemar logam berat berbahaya dan partikel marker yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement