REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Teknologi PLN (ITPLN) tidak lagi sekadar berbicara di kancah nasional. ITPLN harus menjadi yang terbaik di kawasan Asia dan dikenal sebagai perguruan tinggi energi yang berwawasan lingkungan.
Demikian disampaikan oleh Direktur Legal dan Manajemen Human Capital (DIRLHC) PLN, Yusuf Didi Setiarto, pada acara wisuda Magister, Sarjana, Ahli Madya ITPLN angkatan ke-42 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, belum lama ini. Yusuf Didi mengatakan ITPLN sebagai anak kandung yang lahir dari rahimnya PLN akan terud didukung agar menjadi perguruan tinggi berkelas internasional.
"Ini sudah menjadi komitmen kami manajemen PLN, yang ingin hadir secara nyata dan memberikan dukungan penuh, dari bentuk dukungan fisik sampai hal-hal yang memang secara esensial diperlukan untuk menjadi perguruan tinggi berkelas internasional," kata Yusuf Didi.
"Bentuk fisik saat ini PLN sedang membangun ruang kelas yang cerdas berbasis teknologi informasi. Kita juga sedang mendesain gedung baru untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran,” ujar dia menambahkan.
Selain hal fisik, PLN juga membantu hal-hal yang substansial. Karena itu, Yusuf Didi mengatakan, PLN membuka ruang seluas-luasnya bagi seluruh sivitas akademika untuk memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di PLN group.
Mulai semester ini mahasiswa tingkat akhir diberikan kesempatan untuk magang selama enam bulan dan diperhitungkan sebagai kredit. "Ini adalah sebuah kemewahan dan keistimewaan," ujarnya mengungkapkan.
Pada wisuda ini Yusuf Didi juga memberikan kesempatan kepada tujuh orang lulusan terbaik di wisuda angkatan ke-42 untuk bergabung menjadi keluarga besar PLN group, yaitu holding, sub holding dan anak perusahaan. Hadir saat wisuda
Ketua Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan (YPK) PLN Supriyadi, Rektor ITPLN Prof Dr Ir Iwa Garniwa MK MT, Ketua Senat ITPLN Prof Dr Aminullah Assegaf, dan Kordinator Peningkatan Mutu SDM dan Riset LL Dikti Wilayah III Sri Mastuti.
Pada wisuda kali ini ITPLN meluluskan 164 mahasiswa yang terdisi dari S2 Teknik Elektro 18 orang, S1 Teknik Elektro 55 orang, S1 Teknik Mesin 23 orang, S1 Teknik Sipil 2 orang, S1 Teknik Informatika 55 orang, D3 Teknologi Listrik 9 orang dan D3 Teknik Mesin 2 orang. Kepada para wisudawan Yusuf Didi berpesan agar mengoptimalkan ilmu yang sudah diperoleh di bangku kuliah untuk terjun dan mengabdi kepada masyarakat.
Rektor ITPLN Prof Iwa berpesan agar para lulusan tidak hanya berpuas dengan hard skill berupa kemampuan akademik yang dimiliki. Namun juga harus membekali diri dengan soft skil seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, berfikir kritis, beradaptasi, memimpin dan kemampuan bertindak efektif.
Prof Iwa mengatakan ITPLN sedang bertransformasi secara terarah, terukur menuju visinya menjadi perguruan tinggi berkelas internasional yang modern, mandiri, unggul di bidang energi dan teknologi yang berwawasan lingkungan.
Salah seorang wisudawan program S1 Teknik Informatika, M Hardon, mengatakan sangat bersyukur bisa kuliah di ITPLN. Ia yang mendapatkan beasiswa dari Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN berhasil menyelesaikan kuliah secara cumlaude dalam tempo kurang dari empat tahun dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,84.
Hardon yang berasal dari keluarga sederhana di Kabupaten Bungo, Jambi, harus berjuang keras untuk menyelesaikan pendidikannya di Ibu Kota. Dia sempat bekerja paruh waktu di tempat bimbingan belajar, menjadi koordinator penonton di salah satu televisi swasta nasional, dan pekerjaan lain yang ditekuni sambil kuliah.
Hardon juga aktif di berbagai kegiatan kampus dan sosial, volunter dan pengabdian masyarakat. Pernah terpilih sebagai duta peduli kesehatan jiwa Provinsi Jambi, top 10 Bandung datathon kolaborasi dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lain.
Atas perjuangannya yang luar biasa serta prestasinya, DIRLHC PLN memberikan apresiasi untuk bergabung dengan PLN group bersama dengan para mahasiswa terbaik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
