Kamis 18 May 2023 10:41 WIB

Lokakarya Budi Daya Ternak Bebek, OMG Kembangkan Potensi Bisnis Para Pemuda Karanganyar

Lokakarya ini untuk mendorong agar semakin banyak pelaku bisnis bebek yang sukses.

Kelompok relawan bernama Orang Muda Ganjar (OMG) Karanganyar, Jawa Tengah mengadakan lokakarya budi daya bebek yang dalam bahas lokal disebut entok.
Foto: Dok. Web
Kelompok relawan bernama Orang Muda Ganjar (OMG) Karanganyar, Jawa Tengah mengadakan lokakarya budi daya bebek yang dalam bahas lokal disebut entok.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Kelompok relawan bernama Orang Muda Ganjar (OMG) Karanganyar, Jawa Tengah mengadakan lokakarya budi daya bebek yang dalam bahas lokal disebut entok. Ini bertujuan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat, serta mendorong pemuda untuk mempunyai usaha.

Koordinator OMG Provinsi Jawa Tengah M. Akmal Arravi mengatakan, lokakarya ini untuk mendorong agar semakin banyak pelaku bisnis bebek yang sukses, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru. Kemudian juga mendorong inovasi dalam pengembangan produk bebek, serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Karanganyar.

Baca Juga

"Kami menyasar kepada masyarakat yang suka dengan unggas, mendatangkan komunitas-komunitas, pelaku-pelaku usaha dengan tujuan adalah kemandirian ekonomi masyarakat," kata Akmal usai kegiatan di Rumah Makan Rahma, Desa Buran, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, seperti dilansir pada Kamis (18/5/2023). 

Akmal mengungkapkan, wilayah Karanganyar terkenal juga dengan budi daya bebek berkualitas tinggi dan telah menjadi pusat perhatian dalam industri peternakan unggas di Indonesia. Terlebih di wilayah Solo Raya yang meliputi daerah Klaten, Sragen hingga Boyolali. 

"Kami harapkan kehadiran kami memberikan dampak dan manfaat yang konkret bagi masyarakat, sehingga setelah ini bapak, ibu, anak muda, bisa membuat usaha entok," kata Akmal. 

Koordinator OMG Kab. Karanganyar, Virnanto Hasmana Putra menambahkan pihaknya menyadari potensi besar yang dimiliki oleh daerah Karanganyar, sehingga merasa perlu untuk mengadakan pelatihan yang akan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat tentang budi daya bebek, serta prospek bisnis yang menguntungkan di bidang ini.

"Melihat antusiasme di Karanganyar banyak sekali yang usaha entok. Bagaimana caranya mengembangkan entok itu bisa meningkatkan ekonomi keluarga mereka," ujar Virnanto. 

Relawan OMG turut memberikan bebek pedaging, bibit bebek, pakan hingga kandang untuk keperluan budi daya. Pemberian secara simbolis dilakukan oleh Akmal dan Virnanto kepada Ketua Komunitas Unggas Solo Utara, Yuliansyah Y.S. 

Dalam acara ini, para peserta diberikan informasi tentang pasar potensial untuk produk-produk bebem, termasuk permintaan yang terus meningkat untuk daging bebek, telur bebek, dan produk olahan bebek lainnya. 

Mereka juga akan diberi wawasan tentang strategi pemasaran yang efektif, pengembangan merek, serta peluang ekspor yang dapat dimanfaatkan.

Para peserta sendiri merasa sangat antusias dengan pelaksanaan lokakarya ini. Mereka melihat potensi besar dalam budidaya bebek dan ingin memanfaatkannya sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. 

Beberapa peserta bahkan berencana untuk mengimplementasikan pengetahuan yang mereka dapatkan segera setelah pelatihan selesai, salah satunya Nisa. 

"Acaranya seru, bermanfaat banget, apalagi buat anak muda zaman sekarang, buka peluang banget bisnis tentang ternak bebek sendiri. Jadi bener-bener niat tertarik pengen usaha," kata perempuan muda asal Karanganyar tersebut.

Kelompok relawan serupa juga kerap merangkul masyarakat di derah lain. Seperti di Situbondo, Jawa Timur menggelar pelatihan dan pengolahan pisang bersama warga Desa Curah Tatal di kabupaten setempat. Kegiatan tersebut menggandeng PKK dan  Komunitas Pemuda dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Kami mengajarkan cara mengolah pisang sehingga menjadi camilan seperti keripik pisang," ujar Koordinator OMG DPC Kabupaten Situbondo, Marsuki, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement