Kamis 11 May 2023 18:17 WIB

PLN Operasikan Pembangkit Biogas Berbasis Limbah Cair Kelapa Sawit

Saat ini bauran EBT di Sistem Sumatera telah mencapai 31,8 persen.

Seorang pekerja melakukan pemeriksaan rutin di ruang kontrol mesin Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Segara di Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Lombok Utara, NTB, Rabu (14/12/2022). PT PLN (Persero) mencatat potensi energi baru terbarukan (EBT) di Provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai 254,6 megawatt (MW) yang terdiri dari berbagai macam sumber potensi EBT yaitu mikrohidro dan air (PLTMH dan PLTA), bayu atau angin (PLTB), tenaga surya (PLTS), biomassa (PLTBm), panas bumi (PLTP) dan arus laut (PLTAL).
Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Seorang pekerja melakukan pemeriksaan rutin di ruang kontrol mesin Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Segara di Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Lombok Utara, NTB, Rabu (14/12/2022). PT PLN (Persero) mencatat potensi energi baru terbarukan (EBT) di Provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai 254,6 megawatt (MW) yang terdiri dari berbagai macam sumber potensi EBT yaitu mikrohidro dan air (PLTMH dan PLTA), bayu atau angin (PLTB), tenaga surya (PLTS), biomassa (PLTBm), panas bumi (PLTP) dan arus laut (PLTAL).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau (UIDRKR) mengoperasikan pembangkit biogas berbasis limbah cair kelapa sawit guna menambah Pembangkit Listrik Tenaga Biogas 3x1 MW berbasis energi baru terbarukan di Rokan Hulu Riau.

"Pembangkit biogas berbasis limbah cair kelapa sawit sebagai wujud komitmen PLN untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau (UIDRKR), Agung Murdifi dalam keterangannya di Pekanbaru, Kamis (11/5/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan PLN UIDRKR mengoperasikan pembangkit biogas berbasis limbah cair kelapa sawit tersebut bersama PT Pasadena Biofuels Mandiri. PT PLN (Persero) sebut Agung, mulai menyerap listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Pasadena di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau.

"PLTBg Pasadena sudah mulai beroperasi merupakan komitmen PLN dalam menghadirkan energi bersih yang ramah lingkungan. Saat ini bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sistem Sumatera telah mencapai 31,8 persen," katanya.

PLTBg Pasadena kata Agung, juga berkontribusi dalam meningkatkan keandalan pasokan listrik khususnya di Kabupaten Rokan Hulu dan sekitarnya. PLN memiliki peta jalan dalam meningkatkan bauran energi dan menjalankan transisi energi untuk mendukung Indonesia dalam mewujudkan target Net Zero Emission (NZE) 2060.

"Akan tetapi PLN tidak bisa bekerja sendiri dalam mewujudkan program transisi energi sehingga PLN membutuhkan dukungan dari pemerintah, pemangku kepentingan, masyarakat maupun mitra kerja. PLTBg beroperasi merupakan salah satu kolaborasi PLN menghadirkan pembangkit listrik EBT yang telah diatur dalam Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik," katanya.

PLTBg Pasadena, kata Agung beroperasi dapat memperbaiki kualitas tegangan sehingga layanan kepada masyarakat juga lebih baik. Selain itu, keberadaan PLTBg Pasadena ini juga mampu berkontribusi untuk mengefisiensi Biaya Pokok Penyediaan (BPP) di Riau sebesar Rp 11,9 miliar per tahun itu.

Direktur PT Pasadena Biofuels Mandiri, Anggit Saputra Dwipramana mengucapkan terima kasih atas kerja sama PLN dengan pihaknya selama pembangunan PLTBg Pasadena.

"PT Pasadena Biofuels Mandiri memiliki visi dan misi untuk mengembangkan portofolio energi baru terbarukan di Indonesia. Kami mengkaji masih ada potensi sebesar 35 MW di wilayah Rokan Hulu yang terdiri dari pembangkit listrik tenaga biogas dan pembangkit listrik tenaga biomasa. Kami mengharapkan kerjasama dan dukungan penuh dari PLN UIDRKR dan semoga kerjasama ini terus berlanjut dan berjalan dengan lancar," demikian Anggit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement