Kamis 11 May 2023 09:19 WIB

Beredar Hoaks Status Ustaz Sedang Meruqyah Server Bank Syariah Indonesia

Muncul tangkapan layar berisi hoaks seorang ulama meruqyah server BSI yang gangguan.

Status hoaks yang masif menyebar di berbagai kanal media sosial tentang server BSI diruqyah.
Foto: Dok Republika
Status hoaks yang masif menyebar di berbagai kanal media sosial tentang server BSI diruqyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi mobile dan ATM Bank Syariah Indonesia (BSI) sudah beberapa hari ini mengalami gangguan. Meski sebagian layanan sudah pulih, masyarakat dan pelanggan BSI masih banyak yang mengeluhkan jika layanan pengambilan uang dan transfer belum pulih total.

Di tengah situasi itu, muncul hoaks yang menyerang BSI. Hoaks tersebut masif disebar di lini masa Twitter, Facebook, dan grup Whatsaap. Isinya berupa tangkapan layar status Facebook Muhammad Zunaidi.

"Mohon doa teman-teman sekalian, guru, dan rekan kita Ustaz Hasan Bishri iminta meruqyah ruang server BSI (Bank Syariah Indonesia) pusat yang sedang down dari kemarin. Ikhtiar lahir dan batin diupayakan. Semoga Allah beri kemudahan Aamiin yaa robbal 'alamin," demikian status tersebut dibuat.

Baca juga : Soal Hoaks Server BSI Diruqyah, Ade Armando: Saya Belum Dapat Jawaban

Status itu juga memuat foto Prof Dr Didin Hafidhuddin dan Oni Sahroni. Benarkah para ahli agama tersebut sedang meruqyah server BSI? Dapat dipastikan kabar itu bohong. "Hoaks," kata Oni Sahroni yang dikenal ahli fiqih dan muamalah kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Meski tangkapan layar itu hoaks, peredarannya sangat masif. Di berbagai kanal media sosial, akhirnya BSI menjadi bahan tertawaan karena dianggap melakukan hal tak masuk akal. Pasalnya, yang bermasalah di server dan IT, tetapi malah menggunakan cara agama untuk menanganinya. Padahal, tidak jelas siapa yang membuat narasi seperti itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement