Ahad 07 May 2023 16:58 WIB

SMRC: Angka Pemilih Kritis Ganjar Ungguli Prabowo

Pemilih kritis diperkirakan mencapai 80 persen dari total pemilih di Pemilu 2024.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) didampingi istri Siti Atikoh Supriyanti (kedua kiri) melayani warga berswafoto saat berolahraga di Alun-alun Jember, Jawa Timur, Ahad (7/5/2023). Bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan itu mengunjungi Jember sambil berolahraga dan menyapa warga.
Foto: ANTARA FOTO/Seno
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) didampingi istri Siti Atikoh Supriyanti (kedua kiri) melayani warga berswafoto saat berolahraga di Alun-alun Jember, Jawa Timur, Ahad (7/5/2023). Bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan itu mengunjungi Jember sambil berolahraga dan menyapa warga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, elektabilitas Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo Subianto pada kriteria pemilih kritis Pemilu 2024. Jumlah pemilih kritis diperkirakan mencapai 80 persen dari total pemilih di Pemilu 2024.

"Dalam simulasi head to head atau dua nama, Ganjar mendapatkan dukungan 42,2 persen dan Prabowo Subianto 41,9 persen," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (7/5/2023).

Baca Juga

Deni menjelaskan pemilih kritis adalah pemilih yang memiliki akses ke sumber-sumber informasi sosial politik secara lebih baik. Alasannya, karena mereka memiliki telepon genggam dan bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

Pemilih kritis pada umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya.

"Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 persen," ungkapnya.

SMRCmelakukan survei pada 2-5 Mei 2023. Pemilihan sampel dalam survei itu dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Margin of error survei tersebut diperkirakan 3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dalam asumsi simple random sampling. Deni mengungkapkan dalam simulasi head to head pada Maret-April 2023, Prabowo Subianto cenderung unggul atas Ganjar. Namun, ketika memasuki Mei usai deklarasi Ganjar Pranowo oleh PDI Perjuangan, Ganjar mulai mengimbangi Prabowo.

Bahkan, dalam simulasi di antara yang mengenal keduanya, Ganjar telah menyalip Prabowo. Dalam simulasi tingkat pengenalan sama, Ganjar menang dengan suara 46,6 persen; sedangkanPrabowo hanya di angka 38,8 persen atau tidak sampai di angka 40 persen.

"Dalam survei terakhir, di kelompok pemilih yang tahu keduanya, Ganjar Pranowo mendapat 46,4 persen. Kemudian, Prabowo 38,8 persen dan ada 14,4 persen yang tidak tahu," ujar Deni.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement