Senin 01 May 2023 19:21 WIB

Rumah Preman Garut Dadang Buaya Jadi Sasaran Teror, Dilempari Molotov

Aksi teror terjadi setelah Polres Garut menggelar konferensi pers kasus pembacokan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Kondisi rumah Dadang Buaya di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, usai menjadi sasaran aksi pelemparan molotov, Jumat (28/4/2023).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Tak sampai 24 jam setelah Polres Garut menggelar konferensi penangkapan pelaku pembacokan warga, rumah keluarga Dadang Buaya di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, menjadi sasaran teror pada Jumat (28/4/2023) dini hari. Rumah yang ditinggali istri dan anak preman asal Garut itu dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika, istri Dadang ketika itu sedang tidur di rumah bersama anaknya. Namun, ia mencium bau asap. Napasnya sesak. Istri Dadang Buaya itu pun kemudian bangun dan membuka pintu kamar. 

Baca Juga

Lantai dapur rumahnya sudah terdapat api yang menyala. Api itu dilaporkan sudah membakar kaki meja makan dan gorden. Sementara kondisi kaca jendela pun pecah.

Berbekal peralatan seadanya, istri Dadang Buaya itu berupaya memadamkan api. Setelahnya, perempuan itu menelpon kerabatnya. Mereka pun memeriksa kondisi rumah. Tak disangka, di luar rumah ditemukan dua molotov, di mana satunya masih menyala.

Polsek Cibalong yang menerima laporan itu langsung pergi ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan pemeriksaan. Menurut polisi, tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun, aksis teror tersebut menyebabkan kerugian materiel yang diperkirakan mencapai Rp 1 juta.

Kepolsek Cibalong AKP Aam Kusnaefi mengatakan, hingga saat ini pelaku aksi teror itu masih belum ditangkap. Pasalnya, tidak ada saksi mata dalam kejadian itu. Polisi juga disebut tak menemukan barang bukti yang mengarah kepada pelaku.

"Itu ketahuan sudah ada asap dan beberapa barang terbakar. Kalau ada CCTV mungkin bisa dilacak. Namun di sana tidak ada," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Senin (1/5/2023).

Rumah Dadang Buaya itu disebut hanya ditinggali oleh istri dan anaknya yang masih berusia sekitar 8 tahun. Tak ada orang lain di rumah itu selain mereka berdua.

Meski sempat kaget, istri Dadang Buaya disebut telah tenang. Ia dan anaknya tetap tinggal di rumah itu seperti biasa.

"Sekarang istrinya sudah tenang. Sempat ditawari tinggal dengan keluarganya yang lain, tapi mau tinggal di rumah sendiri," kata Aam.

Kendati demikian, polisi sudah melakukan komunikasi dengan istri Dadang Buaya dan warga sekitar, agar ketika ada kejadian lansgung melapor ke Polsek Cibalong. Polisi juga akan meningkatkan patroli malam hari.

"Sejauh ini situasinya sudah kondusif. Hanya sempat ada teror sekali," ujar Aam.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement