Selasa 25 Apr 2023 10:19 WIB

PNS BRIN AP Hasanuddin: Komentar Dikarenakan Rasa Emosi dan Ketidakbijaksanaan Saya

AP Hasanuddin menyampaikan surat pernyataan meminta maaf pada warga Muhammadiyah. 

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Ilustrasi Gedung Badan Riset Inovasi dan Teknologi (BRIN)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Gedung Badan Riset Inovasi dan Teknologi (BRIN)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pegawai Negeri Sipil di Badan Riset dan Inovasi Nasional (PNS BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin pemilik akun AP Hasanuddin telah menyampaikan surat pernyataan meminta maaf kepada warga Muhammadiyah. Sebelumnya, AP Hasanuddin telah mengatakan di media sosial bahwa Muhammadiyah adalah musuh bersama dan mengeluarkan kata-kata mengancam.

Dalam surat pernyataan yang ditandatangani Andi Pangerang Hasanuddin, dirinya menyampaikan permohonan maaf kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah. Dia mengakui, komentar yang dikeluarkannya di media sosial terhadap Muhammadiyah karena rasa emosi dan ketidakbijaksanaan dirinya.

"Melalui surat ini memohon maaf kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah atas komentar saya di Facebook terhadap seluruh warga Muhammadiyah di akun Facebook tertanggal Minggu, 23 April 2023," kata AP Hasanuddin dalam surat pernyataannya.

"Komentar tersebut dikarenakan rasa emosi dan ketidakbijaksanaan saya saat melihat akun Thomas Djamaluddin diserang oleh sejumlah pihak," kata AP Hasanuddin dalam suratnya.

"Saya MEMINTA MAAF SEBESAR-BESARNYA KEPADA PIMPINAN DAN SELURUH WARGA MUHAMMADIYAH yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut. Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan semacam ini lagi di waktu-waktu mendatang," kata AP Hasanuddin dalam suratnya.

"Demikian surat pernyataan ini dibuat, atas perhatian masyarakat semua, saya ucapkan terima kasih," kata AP Hasanuddin di akhir surat pernyataannya.

Sambil menyampaikan surat pernyataan Andi Pangerang Hasanuddin kepada Republika, Pakar Astronom dan Astrofisika dari BRIN, Thomas Djamaluddin mengatakan, berita viral soal ancaman AP Hasanuddin terhadap Muhammadiyah berawal dari saling komentar di media sosial.

"Andi Pangerang Hasanuddin (saling komentar) dengan simpatisan Muhammadiyah (bernama) Ahmad Fauzan di FB saya. Sayang, diskusi awal sudah terhapus atau dihapus, tidak saya jumpai lagi di FB," kata Thomas melalui pesan singkat yang diterima Republika, Selasa (25/4/2023).

Thomas mengaku, setelah mendapatkan informasi dari teman-teman media massa soal berita komentar AP Hasanuddin di media sosial, langsung menegur AP Hasanuddin.

"Saya langsung tegur Andi (AP Hasanuddin), bahwa komentar itu berlebihan, dia (AP Hasanuddin) menyesali dan segera menyiapkan surat pernyataan (untuk meminta maaf)," ujar Thomas.

Sebelumnya, AP Hasanuddin mengancam Muhammadiyah melalui komentarnya di media sosial. Dia bahkan menyebut Muhammadiyah sebagai musuh bersama.

"Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bidah, churofat) dan keilmuan progresif yang masih ego sektoral. Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan ego sektoral saja?" kata akun AP Hasanuddin.

Dia masih melanjutkan statusnya yang mengancam setelah berdebat dengan warganet lain. "Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata akun AP Hasanuddin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement