REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberangkatan bus di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, menuju beberapa daerah tujuan mudik di Pulau Jawa mengalami keterlambatan hingga 12 jam sejak Rabu (19/4/2023) hingga hari ini.
"Hingga saat ini banyak bus-bus yang mengalami keterlambatan. Ada yang memang seharusnya berangkat jam 8 pagi tadi bahkan sampai sekarang belum ada yang berangkat," kata Koordinator Satuan Pelaksana Operasional Terminal Pulo Gebang Hendra Kurniawan saat ditemui di Terminal Pulo Gebang Jakarta, Kamis (20/4/2023).
Pada hari sebelumnya, Hendra menyebut keberangkatan bus yang dijadwalkan pukul 20.00 WIB baru bisa diberangkatkan pada pagi hari keesokan harinya. Menurut Hendra, keterlambatan keberangkatan itu dikarenakan bus yang belum tersedia.
Sejumlah bus yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur ke Jakarta untuk mengangkut pemudik harus melalui jalan non-tol dan jalan alternatif lainnya karena ada kebijakan tol satu arah dari Jakarta.
Hal itu membuat bus-bus dari Jawa Tengah dan Jawa Timur memakan waktu tempuh yang lebih lama untuk mencapai Pulo Gebang dan mengangkut pemudik lainnya. Kendati demikian keterlambatan keberangkatan bus tidak dirasakan bagi penumpang dengan tujuan Sumatra. "Karena kan di Sumatra tidak ada one-way," kata Hendra.
Namun Hendra mengatakan tidak seluruh agen atau PO bus mengalami keterlambatan keberangkatan. Untuk beberapa perusahaan bus skala besar tidak mengalami kendala karena memiliki armada yang banyak dan tak perlu menunggu kedatangan bus dari daerah.
"Tidak banyak yang mengalami keterlambatan, sekitar 15 sampai 20 persen saja," kata Hendra.
Sejak H-7 atau 14 April hingga H-2 Lebaran Kamis 20 April pukul 14.00 WIB, sebanyak 22.508 penumpang telah diberangkatkan ke berbagai daerah tujuan mudik dari Terminal Pulo Gebang Jakarta. Puncak arus mudik di Terminal Pulo Gebang diperkirakan terjadi pada tanggal 18, 19, dan 20 April, dengan jumlah keberangkatan mencapai 3.000 orang per harinya.