Kamis 20 Apr 2023 18:29 WIB

Menhub Sebut Arus Mudik di Merak-Bakauheni Relatif Landai

Merak secara umum lebih padat dari Bakauheni

Kendaraan mengantre menunggu proses bongkar muat kapal sebelum memasuki Kapal Adinda Wisnu Karsa tujuan Merak-Bakauheni di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (29/4/2022). Dalam rangka mengantisipasi adanya penumpukan kendaraan penumpang pada puncak arus mudik di Pelabuhan Merak, PT ASDP Indonesia Ferry menambah jumlah unit kapal dari 29  menjadi 40 unit kapal berukuran 100.000 GRT serta memaksimalkan waktu percepatan bongkar muat kapal. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kendaraan mengantre menunggu proses bongkar muat kapal sebelum memasuki Kapal Adinda Wisnu Karsa tujuan Merak-Bakauheni di Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (29/4/2022). Dalam rangka mengantisipasi adanya penumpukan kendaraan penumpang pada puncak arus mudik di Pelabuhan Merak, PT ASDP Indonesia Ferry menambah jumlah unit kapal dari 29 menjadi 40 unit kapal berukuran 100.000 GRT serta memaksimalkan waktu percepatan bongkar muat kapal. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Yudo Margono meninjau pelaksanaan arus mudik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, pada Kamis (20/4/2023) atau H-2 jelang Lebaran. Dalam tinjauannya, Menhub memberikan sejumlah catatan dari pelaksanaan arus mudik di Merak-Ciwandan dan Bakauheni yang sudah berlangsung hingga hari ini.

"Untuk arus mudik, Merak secara umum lebih padat dari Bakauheni. Tetapi dari pantauan udara bersama Kapolri, hari ini pergerakan kendaraan relatif landai," katanya.

Baca Juga

Menhub menjelaskan, salah satu catatan yang perlu diperhatikan kedepannya adalah terkait pengendalian volume kendaraan dengan kapasitas yang mampu ditampung atau V/C Ratio agar tetap di bawah angka satu yang artinya masih lancar.

"Kalau V/C Ratio sudah 0,8 itu artinya sudah warning. Dalam dua hari terakhir ini di Pelabuhan Merak sudah mencapai 0,85, padahal hari sebelumnya masih antara 0,5 dan 0,6," ujarnya.

Untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan, Menhub meminta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk memberikan peringatan dini agar V/C Ratio bisa tetap terkendali.

"Keberhasilan mengendalikan kepadatan kendaraan di Tol Cipali karena ada early warning campaign dan traffic counting relatif cepat sehingga Korlantas bisa segera mengambil keputusan," katanya.

Ia menyebut, jika Pelabuhan Merak sudah terlalu padat, maka untuk kendaraan mobil dan bus bisa dialihkan ke Pelabuhan Ciwandan dan BBJ atau sebaliknya. Kemudian, tempat pengendapan atau delaying system di titik-titik rest area juga perlu dimaksimalkan.

Menhub mengungkapkan, telah mendapatkan masukan dari para pemerhati transportasi yang menyarankan, untuk tahun depan dapat diselenggarakan mudik gratis sepeda motor untuk ke Sumatera, karena jumlah yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera sangat banyak.

Catatan Menhub selanjutnya yaitu untuk lebih mengantisipasi kepadatan angkutan barang yang sempat terjadi di Pelabuhan Ciwandan beberapa waktu lalu.

Menurutnya, jika tidak diantisipasi lebih baik kedepannya akan terulang kembali, bahkan bisa lebih parah.

Terjadinya antrian truk diantaranya disebabkan pelaksanaan SOP e-ticketing yang belum berjalan baik, sehingga truk yang belum memiliki e-ticket dan belum waktunya boarding sudah mengantri di pelabuhan sehingga mengakibatkan kepadatan.

Selain itu, adanya sejumlah sopir truk yang enggan diarahkan ke Pelabuhan Panjang dengan alasan lebih jauh.

Meski demikian, Menhub menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Polri dan TNI dalam membantu mengendalikan arus mudik di Pelabuhan Merak Bakauheni.

"Saya sampaikan terima kasih juga kepada Polda Banten dan Lampung, serta Gubernur Banten dan Lampung yang telah memberikan dukungannya. Semoga sinergi ini tetap terjaga untuk menghadapi dua hari ke depan yang masih berpotensi terjadi lonjakan arus mudik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement