Kamis 20 Apr 2023 17:08 WIB

Indonesia-Jerman Kerja Sama Transformasi Digital 

Kedua negara juga bisa bersama-sama tingkatkan literasi masyarakat tanpa terkecuali.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Indonesia dan Bundesministerium fur Digitales und Verkehr (BMDV) Jerman menggelar pertemuan the 1st Indonesian-German Digital Dialogue (IGDD). Pertemuan dihelat di sela partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country Hannover Messe di Hannover, Jerman.
Foto: Dok Kemenkominfo
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Indonesia dan Bundesministerium fur Digitales und Verkehr (BMDV) Jerman menggelar pertemuan the 1st Indonesian-German Digital Dialogue (IGDD). Pertemuan dihelat di sela partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country Hannover Messe di Hannover, Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID,HANNOVER -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Indonesia dan Bundesministerium fur Digitales und Verkehr (BMDV) Jerman menggelar pertemuan the 1st Indonesian-German Digital Dialogue (IGDD). Pertemuan dihelat di sela partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country Hannover Messe di Hannover, Jerman. 

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Usman Kansong, yang memimpin delegasi Indonesia bertemu dengan Director General Digital and Data Policy of the German Federal Ministry for Digital and Transport (BMDV), Benjamin Brake. Usman menjelaskan sejak 2021, Pemerintah Indonesia telah memusatkan upayanya pada percepatan transformasi digital, melalui perumusan dan implementasi Peta Jalan Indonesia Digital 2021–2024. 

"Peta jalan ini menjadi panduan strategis bagi pemerintah Indonesia dalam bertransformasi menjadi masyarakat digital yang sepenuhnya terhubung melalui empat pilar: infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital," ujar Usman dalam pertemuan itu. 

Untuk mengimplementasikan peta jalan tersebut, Usman menjelaskan, diperlukan kesiapan di berbagai lini. Mulai dari keamanan data, kesiapan teknologi, kemampuan dan literasi digital masyarakat, peraturan, hingga upaya kerja sama dengan berbagai pihak. Diperlukan diskusi yang melibatkan para stakeholders seperti startup, industri, dan usaha kecil menengah.

"Pemerintah harus bekerja sama dengan sektor-sektor swasta tersebut untuk mempercepat digitalisasi yang dapat diuntungkan melalui kerja sama Jerman-Indonesia. Beberapa kegiatan yang dapat dipertimbangkan misalnya: dialog bisnis, berbagi informasi dan strategi terbaik platform, dan program-program potensial lainnya,” kata Usman.

Indonesia dan Jerman sebelumnya telah menandatangani Joint Declaration of Intent (JDoI) yang merupakan bentuk kerja sama di bidang transformasi digital. Area kerja sama yang disepakati adalah Digital policy and strategy, Data policies, Internet governance processes and policies, Digital technologies, Sustainable digital transformation, dan Digital inclusion. 

Sebagai implementasi dari JDoI, kedua pihak telah menyepakati Work Plan salah satunya berisi agenda rutin tahunan dalam bentuk Digital Dialogue. Pada pertemuan pertama IGDD, kedua negara mengangkat topik “Objectives and Priorities of the Indonesian–German Digital Dialogue”, yang menjabarkan tiga prioritas pertemuan yakni Digital Policies and Strategy, Digital Emerging Technologies, dan Digital Business Opportunities and Models.

Kerja sama antara Indonesia–Jerman ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman, praktik nyata, implementasi regulasi, dan upaya menghadapi tantangan yang dihadapi oleh para pelaku usaha dalam bidang transformasi digital. Dengan begitu, peran kedua negara dapat tingkatkan dalam persaingan global di bidang teknologi. 

Kedua negara juga bisa bersama-sama meningkatkan literasi masyarakat tanpa terkecuali, seiring transformasi digital. Usman Kansong menyebut perkembangan teknologi harus tetap berpusat pada manusia, seperti yang telah digaungkan pada saat G20.

"Dengan menumbuhkan pemahaman bersama mengenai strategi digital masing-masing negara, kita dapat belajar dari keberhasilan dan kegagalan satu sama lain dan bekerja menuju masa depan digital yang lebih masa depan digital yang lebih kolaboratif dan inklusif," ujar Usman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement