REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Suara musik memecah keheningan malam di dalam KMP Sebuku yang melayani rute Terminal Eksekutif Sosoro Merak, Banten, menuju Terminal Eksekutif Anjungan Agung Bakauheni, Provinsi Lampung. Para penumpang yang mayoritas pemudik asal Sumatra sibuk mencari tempat beristirahat yang nyaman.
Sebagian ada yang memilih duduk di kursi sofa dan sebagian lagi memilih tidur di tempat yang disediakan di kapal yang menyeberangi Selat Sunda itu. "Lumayan, bisa meluruskan badan di kapal sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung halaman," kata seorang pemudik asal Jakarta, Siti Aminah, beberapa waktu lalu.
Siti bersama tiga anggota keluarganya berangkat menuju kampung halamannya di Medan, Sumatra Utara. Perjalanan dengan jarak kurang lebih 1.900 kilometer tersebut ditempuh selama tiga hari dua malam.
Untuk bisa masuk ke kapal, Siti harus mengantre kurang lebih satu jam. Baru kemudian kendaraan roda empatnya masuk ke dalam kapal cepat tersebut. Lama penyeberangan dari Merak menuju Bakauheni ditempuh dalam waktu satu jam 40 menit.
Tiket kapal penyeberangan dibelinya satu hari sebelum keberangkatan melalui aplikasi Ferizy, dengan harga Rp 644.000 untuk kendaraan golongan IV A. Untuk tiket penyeberangan reguler biayanya lebih murah, yakni Rp 457.700. Dengan penyeberangan reguler, waktu tempuhnya lebih lama, bisa sampai empat jam dan antrenya juga lebih lama.