Rabu 19 Apr 2023 08:38 WIB

Akhir April, Tarif Tol Balikpapan-Samarinda Naik

Inflasi menjadi penyebab naiknya tarif tol Balikpapan-Samarinda.

Foto aerial proyek Tol Balikpapan-Samarinda yang akan menjadi salah satu akses masuk ke ibu kota negara baru.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Foto aerial proyek Tol Balikpapan-Samarinda yang akan menjadi salah satu akses masuk ke ibu kota negara baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Mulai 26 April 2023, tarif tol Balikpapan-Samarinda naik. Penyebabnya inflasi hingga 7,19 persen dalam dua tahun terakhir dan biaya pembangunan seksi I dan seksi V yang melebihi perencanaan awal.

"Karena itu tarifnya kami sesuaikan," kata Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda Jinto Sirait, Selasa (18/4/2023).

Baca Juga

Tarif tersebut yaitu untuk kendaraan Golongan I menjadi Rp146.500 dari Rp125.500, Golongan II Rp219.500 dari Rp188.000, Golongan III Rp219.500 dari Rp188.000, Golongan IV Rp293.000 dari Rp251.000, dan Golongan V Rp293.000 dari Rp251.000. Kendaraan Golongan I adalah mobil jenis sedan, pick up, truk kecil (7 ton), jip. Bus besar masuk dalam Golongan II, dan kendaraan-kendaraan besar dan panjang seperti trailer, bisa masuk di Golongan III hingga V, tergantung dari jumlah gardan atau sumbu roda yang dipakainya.

Kemudian, di masa pembangunannya, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dibagi menjadi lima seksi, yakni Seksi V Manggar-Karang Joang (10,74 km), Seksi I Karang Joang-Samboja (21,66 km), Seksi II Samboja-Muara Jawa (30,98 km), Seksi III Muara Jawa-Palaran (17,30 km), dan Seksi IV Palaran-Simpang S Mahkota II (16,59 km).

Pembangunan pada Seksi I Karang Joang-Samboja menemukan kondisi tanah labil di sejumlah titik, sehingga memerlukan penanganan khusus saat konstruksi. Begitu pula Seksi V Manggar-Karang Joang. Penanganan ini berdampak pada anggaran yang jadi membengkak.

Jinto Sirait menjelaskan, kenaikan ini keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 398/KPTS/M/2023 pada 27 Maret 2023 lalu. "Penyesuaian tarif ini juga mempertimbangkan keseimbangan antara kemampuan membayar pengguna jalan tol dengan pengembalian investasi yang kondusif, pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) dan peningkatan pelayanan bagi pengguna," katanya pula.

Karena itu, ia juga mengingatkan agar pengguna memastikan saldo uang elektronik cukup bila memutuskan lewat jalan tol. Adapun perbaikan layanan yang dimaksud Jinto adalah peningkatan kapasitas transaksi dengan penambahan jumlah alat transaksi layanan bergerak berupa Mobile Reader (MR) sebanyak 14 unit serta layanan penyediaan area Top Up Center (TUC).

Juga ada pemeliharaan jalan dengan menambal dan melapis sejumlah bagian jalan yang terkelupas atau bergelombang (Scrapping Filling Overlay, SFO), membuat taman di sepanjang jalan tol. Kemudian situasi jalan juga selalu dipantau dengan menempatkan CCTV sebanyak 47 buah dan VMS (variable messages sign, papan pesan berisi informasi ataupun peringatan) yang terpasang di tujuh titik di jalan tol.

PT JBS juga mengoperasikan dan siap siaga selama 24 jam 4 ambulans, 8 mobil derek, 2 mobil penolong (rescue), 5 mobil patroli, dan 6 mobil layanan pelanggan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement