REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suasana sekitar masjid Nurul Ilmi di kampus Institut Teknologi PLN (ITPLN) Duri Kosambi Jakarta sore itu terlihat cukup ramai. Sebagian besar mereka adalah mahasiswa.
Ada yang baru selesai kegiatan paktikum yang laboratoriumnya tidak jauh dari masjid. Ada pula yang sejak ba'da asar tadarusan di dalam masjid. Ada yang sedang mengerjakan tugas kuliah di bangku-bangku taman depan masjid. Ada pula yang sekadar ngabuburit bercengkrama bersama teman-temannya. Ini adalah awal Ramadhan 1444 Hijriyah.
Ibu-ibu Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan mahasiswa aktivis masjid menyiapkan ifthar berupa takjil dan makan malam di dalam masjid. Menjelang adzan magrib berkumandang mereka duduk membuat lingkaran dan berbuka bersama setelah diawali doa. Teresa keguyuban mereka.
Di hari lain, masih di awal Ramadhan, ba'da zhuhur, setelah salam dan pengurus membacakan pengumuman, sang Rektor ITPLN, Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa M K, MT, naik ke mimbar. Bukan untuk memberikan kuliah umum atau sambutan sebagaimana biasa jika di kampus sedang ada acara, namun untuk memberikan kuliah tujuh menit (kultum) kepada para jamaah. Prof. Iwa (sapaan akrabnya) siang itu mengenakan peci. Dan memberikan tausyiah tentang tata nilai ITPLN dikaitkan dengan suasana Ramadhan dan dalam perspektif Islam. Tata nilai ITPLN adalah Integritas, Terpercaya, Profesional, Luhur Budi dan Nasionalisme.
Prof Iwa mengulas tata nilai pertama yaitu Integritas, dengan mengutip ayat 188 surat Al Baqarah yang dilantunkannya dengan fasih “Wa lā ta`kulū amwālakum bainakum bil-bāṭili wa tudlụ bihā ilal-ḥukkāmi lita`kulụ farīqam min amwālin-nāsi bil-iṡmi wa antum ta'lamụn”. Yang artinya, Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.
Prof Iwa mengajak seluruh sivitas akademika untuk serius membangun iklim integritas. ”Mari kita bangun iklim berintegitas di kampus ITPLN tercinta, jadikan mahasiswa menjadi insan paripurna yang akan menjadi pemimpin-pemimpin ke depan dengan membawa keadilan, kesejahteraan dan kemajuan bangsa,” katanya dalam siaran pers.
Di hari-hari berikutnya para Wakil Rektor mengisi acara kultum dengan masing-masing mengulas tata nilai berikutnya. Kultum ba’da zhuhur juga diisi oleh Ketua Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan (YPK) PLN dimana ITPLN bernaung serta para ustad lain.
Demikian sekilas gambaran kegiatan semarak Ramadhan 1444 H di kampus ITPLN. Suasana Ramadhan yang terasa berbeda dan lebih semarak. Apalagi di akses menuju masjid dibangun gapura mini nan cantik “Kampus Ramadhan”. Di depan masjid dipasang lampu hias warna warni membuat latar depan masjid semakin cantik. Sedangkan di pintu masuk kampus sisi barat terpampang banner besar berisi informasi aneka kegiatan Semarak Ramadhan. Begitu masuk kampus suasana Ramadhan sudah demikian terasa.
Mengambil tema ”Tata nilai ITPLN untuk mewujudkan kampus dengan sivitas akademika yang sukses dalam mengemban misi rohmatan lil-alamien”, kegiatan digelar sejak awal Ramadhan. Beberapa kegiatan Semarak Ramadhan adalah kultum ba’da zhuhur, ifthar/buka bersama, shalat taraweh, tadarusan, peringatan Nuzulul Qur’an, i’tikaf, ngabuburit asik dan penyaluran zakat fitrah.
Kegiatan Semarak Ramadhan 1444 H diinisiasi oleh Kepala Rektorat ITPLN, M. Ahsin Sidqi dan Ketua DKM Nurul Ilmi, Luqman Umar. ”Kami ingin menyemarakkan bulan Ramadhan ini dengan kegiatan-kegiatan yang signifikan untuk internalisasi tata nilai ITPLN dan memberikan nilai tambah bagi para sivitas akademika, khususnya mahasiswa” kata Ahsin. Jenis kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan para mahasiswa yang menjadi anggota terbesar sivitas akademika.
Di sepertiga terakhir bulan Ramadhan ini, mulai dilakukan itikaf dan sahur bersama. Ramadhan begitu semarak di kampus Institut Teknologi PLN. Tempat para ksatria petir (sebutan untuk sivitas akademika ITPLN) menempa diri dan menyongsong masa depan dengan mengasah diri dan mempertajam kompetensi di bidang energi dan teknologi. Tentu tak lupa juga membekali diri dengan keimanan dan ketaqwaan menuju insan paripurna sebagai calon pemimpin masa depan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika