Sabtu 15 Apr 2023 17:53 WIB

Ahli Gizi Unair Kembangkan Tepung Padat Gizi Atasi Stunting

Tepung padat gizi dikembangkan dari protein ikan lele dan ubi fermentasi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ani Nursalikah
Kader PKK mengukur lingkar kepala balita. Ahli Gizi Unair Kembangkan Tepung Padat Gizi Atasi Stunting
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Kader PKK mengukur lingkar kepala balita. Ahli Gizi Unair Kembangkan Tepung Padat Gizi Atasi Stunting

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Prof. Annis Catur Adi megembangkan penelitian tepung padat gizi, untuk mengatasi permasalahan stunting di Indonesia. Annis menjelaskan, balita dan anak-anak membutuhkan asupan kaya akan gizi untuk menunjang tumbuh kembangnya.

"Namun, tidak banyak jenis makanan kaya gizi yang cocok untuk usia rentan seperti mereka," kata Annis di Surabaya, Sabtu (15/4/2023).

Baca Juga

Maka dari itu, dirinya mengembangkan penelitian formulasi tepung komposit tinggi protein dan mengandung vitamin serta mineral bernama Tepung Multiguna N2O. Tepung yang dikembangkan tersebut berasal dari protein ikan lele dan ubi fermentasi dengan 10 vitamin dan 6 mineral.

Annis menjelaskan, Tepung Multiguna N2O merupakan produk yang tepat untuk perbaikan gizi bagi balita dan anak-anak. Tepung tersebut mudah bercampur dengan berbagai olahan pangan lain. Misalnya kue, roti, lauk pauk, dan jenis olahan lainnya.

"Penelitian ini menggunakan bahan baku pangan lokal bermutu gizi tinggi. Ikan lele kaya akan protein hewani dan tepung ubi fermentasi kaya akan prebiotik sehingga cocok untuk perbaikan gizi balita stunting," ujar Annis.

Ketua DPD Pergizi Pangan Jatim itu pun menerangkan, produk Tepung Multiguna N2O telah melalui proses uji laboratorium untuk melihat karakteristik produk dan uji keamanan pangan. Berdasarkan hasil uji lab, tepung tersebut dipastikan sudah sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) 3571:2018.

"Tepung ini sudah diuji di laboratorium yang terstandar Komite Akreditasi Nasional (KAN), sehingga aman, bermanfaat, dan halal. Klaim tinggi protein dalam tepung juga telah sesuai dengan standar Peraturan BPOM nomor 1 tahun 2022 serta telah tersertifikasi halal," kata Annis.

Annis menjelaskam, saat ini Tepung Multiguna N2O tengah mengajukan hak paten dengan difasilitasi Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) UNAIR. "Penerbitan jurnal dan sertifikasinya masih dalam proses. Harapannya, tepung ini dapat dimanfaatkan masyarakat luas sebagai substitusi atau komplemen untuk menyehatkan makanan olahan rumah tangga maupun olahan industri," kata Annis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement