Oleh: Afrizal Mukadar, Ketua Umum HMI Cabang Ambon
Beberapa minggu belakangan ini publik ramai dengan parade ucapan setelah mendapati kabar bahagia bahwa waktu yang telah lama di tunggu oleh seluruh keluarga HMI akhirnya tiba. Anas Urbaningrum atau Cak Anas sapaan akrabnya, seorang mantan ketua umum PB HMI akhirnya akan kembali membersamai kita semua pada agenda-agenda keumatan dan kebangsaan tidak lagi dalam kungkungan jeruji besi
Bila menyebutkan nama Anas Urbaningrum, memori kita akan dibawa kembali pada tahun 2013 lalu. Dalam hal ini memang tampak potret buram penegakan hukum di Indonesia yang sedikit banyaknya dipengaruhi oleh arogansi kekuasaan. Anas urbaningrum salah satu korbannya, saat ia ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus yang diyakini merupakan orderan kekuasaan.
Orang mungkin bertanya-tanya mengapa Anas berbeda dengan tahanan yang lain saat menjelang bebas? ini bukan tentang HMI, ini tentang kesadaran masyarakat saat mengikuti perkembangan kasus yang dituduhkan terhadap Anas Urbaningrum yang hingga pada putusannya kita semua sampai pada satu kesimpulan yang kini kita sebut sebagai “Kriminalisasi” politik.