REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Memasuki pekan kedua bulan Ramadhan 1444 Hijriah, Pemuda Mahasiswa Nusantara (PMN) Jawa Barat mengajak para milenial dan mahasiswa Kota Bandung ke dalam kajian keislaman dengan tema 'berkah bersedekah di bulan suci Ramadhan'.
Koordinator Wilayah PMN Jabar, Marsus Albar mengatakan, kegiatan yang dihelat di wilayah Jalan Juraeji, Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat, diisi oleh Isa Abdul Muhlis sebagai penceramah.
"Kami menggelar kajian seperti ini ingin menumbuhkan kembali mahasiswa pada penanaman nilai-nilai pada wilayah keislaman," ucap Marsus, seperti dilansir pada Kamis (6/4/2023).
Kajian keislaman ala PMN Jabar ini menjadi pengingat para mahasiswa agar memperbanyak amal kebaikan pada bulan penuh rahmat ini, salah satunya melalui sedekah.
Berbagai keutamaan bersedekah pada bulan suci Ramadhan diantaranya menyucikan diri, memunculkan kebahagiaan, hingga mendapatkan pahala berlipat ganda.
"PMN hadir di Jawa Barat ingin terus mengajak kepada seluruh masyarakat terkhusus mahasiswa pada wilayah kebaikan-kebaikan apalagi di momentum sekarang di bulan Ramadan kami ingin terus menabur kebaikan-kebaikan buat orang sekitar," kata Marsus.
Ikatan tali silaturahmi yang terjalin dalam momen itu dapat memperkuat solidaritas serta ukhuwah antar umat muslim.
Pada kesempatan itu, PMN Jabar juga menyerahkan sound system portabel kepada Komunitas Kajian Mahasiswa Bandung sebagai stimulan menggali ilmu-ilmu keagamaan.
Irfan Alfiansyah (23 tahun) Wakil Ketua Komunitas Kajian Mahasiswa Bandung merasa dapat memetik ibrah dari kajian keislaman tersebut.
Dia pun mengapresiasi aksi nyata PMN Jabar dalam mendukung kegiatan-kegiatan positif mahasiswa.
"PMN melakukan wujud yang nyata untuk membersamai kami selaku komunitas kajian mahasiswa Bandung merasa sangat memberikan apresiasi luar biasa terhadap bantuan yang diberikan kepada kami," kata Irfan.
PMN memang kerap merangkul generasi muda dalam sejumlah kegiatan. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), PMN menggelar pelatihan pertanian untuk kalangan milenial di Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul untuk membangkitkan semangat bertani bagi para pemuda dan milenial di Gunung Kidul.
Koordinator Wilayah PMN DIY Maryadi menjelaskan, salah satu tema yang diangkat dalam pelatihan tersebut adalah budidaya markisa madu yang mulai banyak dibudidayakan di wilayah Gunung Kidul. Proses menanamnya yang mudah membuat buah ini cocok dibudidayakan oleh milenial yang baru belajar bertani.
"Kita sebagai pemuda ingin merespons bagaimana budidaya markisa ini bisa kita lakukan tanpa mengeluarkan biaya yang besar. Bahkan, di pekarangan-pekarangan rumah juga bisa kita lakukan," kata Maryadi, seperti dilansir dari Antara.