REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir dinilai mampu menampung banyak harapan berbagai pihak yang menginginkan bangsa ini menjadi lebih baik. Erick akan berkolaborasi dengan mereka dan sama-sama bekerja mewujudkan impian yang konstruktif.
Direktur Eksekutif Populi Center Rafif Pamenang Imawan, menjelaskan sejumlah impian dan harapan sudah direalisasikan oleh pria yang pernah menjadi presiden Intermilan tersebut. Misalkan harapan untuk keluar dari pandemi Covid-19, ekonomi tumbuh dan dunia usaha berkembang, serta banyak lagi. Dalam berbagai kemajuan itu, Erick memainkan peranan strategis.
Di sini terlihat Erick memiliki kemampuan berkomunikasi yang elegan dengan berbagai kalangan, mulai dari elite parpol, petinggi negara, pelaku UMKM, hingga mereka yang membutuhkan uluran tangan.
Karena itu, Rafif mengatakan, tak heran bila Erick memiliki elektabilitas kuat. “Erick Thohir menjadi kunci penting karena bagaimanapun juga Erick Thohir punya kemampuan mengelola kepentingan elite politik besar,” kata Rafif.
Dia menilai keunggulan Erick Thohir tidak banyak dimiliki oleh tokoh lainnya. Karenanya akan menjadi sebuah keuntungan baik bagi calon presiden (capres) maupun parpol bila mengusung Erick Thohir untuk maju pada Pilpres 2024.
Dapat nilai positif
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin Makassar Phil Sukri menyebut Erick Thohir mendapat nilai positif dari masyarakat karena memperjuangkan tim nasional Indonesia tidak mendapat hukuman dari FIFA.
"Saya melihat saat ini nama Erick sangat positif di mata masyarakat Indonesia, karena beliau dengan segala upaya dan daya sudah memperjuangkan sepak bola Indonesia. Bahkan, dalam waktu dekat,Erick terbang ke Zurich untuk memperjuangkan Indonesia tidak dihukum FIFA," kata Sukri dalam keterangan.
Apabila Erick terus mengoptimalkan Indonesia tak dihukum Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) pascabatal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, maka hal tersebut dapat mendongkrak elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai bakal calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024.
"Caranya dengan memaksimalkan kinerja Erick untuk memperjuangkan Indonesia agar tidak dihukum FIFA dan dikucilkan sepak bola internasional. Jika dihukum, (maka) kalau bisa yang paling ringan diterima Indonesia. Secara psikologis, bisa dijadikan sarana untuk membingkai isu sepak bola nasional sebagai pendongkrak elektabilitas Erick," jelasnya.
Sejauh ini, Sukri mengamati Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI tidak banyak disalahkan masyarakat atas pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA. Menurut dia, hal itu karena Erick sudah berusaha keras untuk memperjuangkan Indonesia tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.