Senin 27 Mar 2023 23:18 WIB

Banjir di Kuningan, Bupati Ingatkan Soal Bangunan di Sempadan Sungai

Bupati Kuningan meminta warga tidak mendirikan bangunan di sempadan sungai.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Bupati Kuningan Acep Purnama.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Bupati Kuningan Acep Purnama.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN — Bupati Kuningan Acep Purnama mengingatkan soal bangunan yang berada di sempadan sungai. Ia meminta warga tidak mendirikan bangunan di area sempadan sungai karena rawan terdampak bencana banjir.

Hal itu disampaikan Bupati merespons kejadian banjir bandang yang melanda tiga dusun di wilayah Desa Jamberama, Kecamatan Selajambe, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (25/3/2023). Berdasarkan data Kaji Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, banjir bandang melanda wilayah Dusun Ciawi, Dusun Cikuya, dan Dusun Cilimus.

Bupati langsung meninjau lokasi terdampak banjir bandang itu pada Ahad (26/3/2023), sekalian menyalurkan bantuan kepada warga. Berdasarkan hasil peninjauan di lapangan, Bupati menyoroti soal bangunan di area sempadan sungai. Menurut dia, ada ketentuan yang melarang pendirian bangunan di sempadan sungai.

Bupati pun meminta kepala desa menertibkan bangunan di sempadan sungai. Menurut Bupati, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan akan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy untuk menata bangunan di sempadan sungai. 

“Terlepas itu tanah milik warga, saya berharap ke depan agar masyarakat tidak sembarang membangun bangunan di dekat aliran sungai. Karena, jika (air sungai) telah meluap, kejadiannya akan seperti ini,” kata Bupati.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Kuningan, luapan air anak Sungai Ciawi membanjiri empat rumah warga, dengan ketinggian genangan sekitar 0,1-1 meter. Sedangkan luapan air anak Sungai Cikuya mengakibatkan banjir yang menggenangi dua rumah, dengan ketinggian air sekitar 40 sentimeter.

Sementara luapan air Sungai Cilimus, serta tertutupnya jembatan di aliran sungai tersebut akibat material bambu dan pepohonan, mengakibatkan banjir dan lumpur masuk ke permukiman. Ketinggian genangan banjir disebut 10-60 sentimeter. Dilaporkan ada 16 rumah yang terdampak banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu Permana mengatakan, banjir yang terjadi tidak menimbulkan korban jiwa. “Untuk pencegahan ke depan, terkait bangunan di sekitar bantaran sungai, patut mendapat perhatian,” kata Indra.

Indra pun mengaku diperintahkan untuk melihat kondisi daerah hulu sungai. Pasalnya, diduga ada longsoran di hulu yang menyumbat aliran sungai, sehingga seolah-olah aliran sungai terbendung. “Ketika jebol, otomatis debit airnya akan tiba-tiba meningkat,” kata Indra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement