Kamis 22 Feb 2018 09:50 WIB

Lebih dari Seribu Rumah di Kuningan Terendam Banjir

Banjir menggenangi lima desa di kecamatan Cibingbin, Kuningan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Sebanyak 1.399 rumah milik warga di lima desa di Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan, terendam banjir. Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.

 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Agus Mauludin menyebutkan, lima desa yang diterjang banjir pada Selasa (20/2) pukul 15.30 WIB itu yakni Desa Citenjo, Desa Dukuhbadag, Desa Sukaharja, Desa Cipondok, dan Desa Cibingbin.

 

"Banjir di lima desa itu diawali hujan dengan intensitas tinggi yang membuat sungai Cijangkelok, Cikondang dan Ciwaringin meluap," kata Agus, Kamis (22/2). 

 

Selain merendam 1.399 rumah warga di lima desa dengan ketinggian bervariasi, banjir juga membuat tiga rumah warga rusak berat, satu rumah rusak sedang, dan empat rumah rusak ringan. Sebanyak 4.025 jiwa warga terdampak bencana banjir tersebut.

 

Agus menambahkan, banjir tersebut juga merusak sejumlah fasilitas umum, yakni satu unit mushola dan tiga sekolah di Desa Dukuhbadag serta satu jembatan di Desa Citenjo. Banjir pun merendam 12 hektare tanaman padi dan 18 hektare tanaman palawija di Desa Dukuhbadag.

 

Banjir berarus deras itu juga menghanyutkan kandang kambing berikut 31 ekor kambing yang ada di dalamnya milik warga di Desa Sukaharja. Begitu pula dengan 22 ekor unggas milik warga di Desa Cipondok.

 

Banjir yang membuat warga panik itu kemudian surut pada pukul 18.00 WIB di hari yang sama. Warga yang sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman pun kembali ke rumah masing-masing.

 

Upaya pembersihan lingkungan yang kotor akibat genangan lumpur yang terbawa banjir dilakukan warga bersama dengan BPBD Kuningan, tim relawan, TNI, Polri danSatpol PP. Kegiatan pembersihan itu dinyatakan selesai pada Rabu (21/2) sore.

 

Sementara itu, salah seorang warga Desa Sukaharja, Aris, menjelaskan, banjir akibat limpasan sungai Cijangkelok yang melintasi desanya itu membuat warga panik. Mereka langsung mengungsi sambil membawa barang berharga saat mengetahui air mulai melimpas. "Ketinggian air sempat mencapai satu meter, " kata Aris.

 

Banjir di Kecamatan Cibingbin sebelumnya juga pernah terjadi pada Januari 2017 silam. Banjir yang tergolong banjir bandang itu merendam ribuan rumah warga di tujuh desa di kecamatan tersebut dengan ketinggian antara 50-150 cm. Selain menyebabkan 21 warga terluka ringan, banjir kala itu juga menimbulkan kerugian materi hingga Rp 6,2 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement