Kamis 16 Mar 2023 21:19 WIB

Tekan Kemiskinan, Ganjar Siapkan SMK Boarding School Gratis

Gubernur Jateng inisiasi SMK keasramaan bernama SMK Negeri Jateng

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo, menyediakan sekolah gratis bagi siswa berprestasi dari kalangan keluarga tidak mampu. Ganjar menginisiasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis keasramaan atau boarding school berbiaya cuma-cuma bernama SMK Negeri Jateng.
Foto: Dok. MOPJ
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo, menyediakan sekolah gratis bagi siswa berprestasi dari kalangan keluarga tidak mampu. Ganjar menginisiasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis keasramaan atau boarding school berbiaya cuma-cuma bernama SMK Negeri Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menyediakan sekolah gratis bagi siswa berprestasi dari kalangan keluarga tidak mampu. Ganjar menginisiasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis keasramaan atau boarding school berbiaya cuma-cuma bernama SMK Negeri Jateng.

"Kami serius mengikis kemiskinan. Visinya sekolah ini adalah pelopor, penggerak pemberantasan kemiskinan. Lulusannya setelah lima tahun harus bisa mengentaskan kemiskinan dirinya dan lingkungannya. Juga menggerakan masyarakat tersebut untuk pengentasan kemiskinan daerahnya," kata Ganjar dalam siaran pers, Kamis (16/3/2023).

SMK yang digagas Ganjar menawarkan fasilitas asrama dengan seluruh biaya pendidikan dan makan hingga seragam digratiskan. Menurut dia, ide SMK itu muncul ketika banyak ditemukan keluarga miskin ternyata berpendidikan rendah. Sejak itu, Ganjar mulai merintis sekolah gratis bagi keluarga tidak mampu agar dapat mengakses pendidikan.

Setelah berdiri tiga SMK boarding, disusul 15 SMK semi boarding. Ke-15 sekolah tersebut, yakni SMKN 1 Demak, SMKN 2 Rembang, SMKN 1 Wirosari Grobogan, SMKN 1 Jepon Blora, SMKN 1 Tulung Klaten, SMKN 1 Kedawung Sragen, SMKN 2 Wonogiri.

Lalu ada SMKN 1 Purworejo, SMKN 2 Wonosobo, SMKN 1 Punggelan Banjarnegara, SMKN 1 Alian Kebumen, SMKN 2 Cilacap, SMKN 1 Kalibagor Banyumas, SMKN 1 Tonjong Brebes, dan SMKN 1 Randudongkal Pemalang.

Selain SMKN, Ganjar juga merevitalisasi tujuh SMK di Jateng untuk mewujudkan teaching industry. Jika SMKN Jateng masih menggunakan dana APBD, maka untuk pengembangan di sekolah tersebut dapat melalui kerja sama dengan pihak swasta.

Kepala SMKN Jateng Kampus 1, Samiran, mengatakan, setiap tahun ada 120 siswa yang ditampung, di mana satu rombongan belajar diisi 24 siswa dengan lima disiplin ilmu yaitu teknik bangunan, elektronika, listrik, mesin, dan otomotif.

Visi dan misi sekolah itu dia sebut senapas dengan program Pemprov Jateng untuk turut serta mengentaskan kemiskinan. Penguatan karakter dituangkan dalam pola-pola pengajaran lewat amalan nilai-nilai Pancasila, di antaranya bangun pagi sekitar pukul 03.00 WIB untuk menjalankan ibadah, budaya sehat dengan lari pagi, senam, spirit gotong royong dan kerukunan.

Ketua Umum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK se-Indonesia itu menjelaskan, kurikulum SMKN Jateng mengacu konsep link and match, sehingga memudahkan mereka terserap di pasar industri. Kini, banyak siswanya yang meskipun masih Semester V sudah direkrut perusahaan bonafid Tanah Air, salah satunya perusahaan tambang PT Buma di Kalimantan.

"Beberapa kegiatan pembeda di SMK kami adalah adanya proses Pendidikan Dasar Kepemimpinan selama tiga bulan, dan pengawasan pamong selama 24 jam sebagai pengganti orangtua. Mereka juga menggunakan Bahasa Inggris di Hari Senin-Selasa, Bahasa Jawa di Rabu-Kamis dan Bahasa Indonesia di Jumat-Sabtu," kata Samiran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement