Senin 13 Mar 2023 13:53 WIB

Abu Vulkanis Merapi Sampai Kabupaten Semarang, Enam Kecamatan Terdampak

Bila bepergian keluar rumah, masyarakat diimbau selalu mengenakan masker.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
 Sisa abu vulkanis erupsi Merapi yang masih menempel pada kendaraan dinas milik Pemkab Semarang, yang terparkir di halaman gedung Sekda Kabupaten Semarang, Senin (13/3) siang.
Foto: Bowo Pribadi
Sisa abu vulkanis erupsi Merapi yang masih menempel pada kendaraan dinas milik Pemkab Semarang, yang terparkir di halaman gedung Sekda Kabupaten Semarang, Senin (13/3) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sejumlah wilayah di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, turut terdampak hujan abu vulkanis erupsi Gunung Merapi. Ditengarai, material abu vulkanis tertiup angin ke arah utara hingga sebarannya sampai ke wilayah Kabupaten Semarang.  

Hujan abu vulkanis tipis terpantau di Ungaran pada Ahad (12/3/2023) malam sekitar pukul 20.00 WIB. “Relatif tipis, tetapi abu yang jatuh lama kelamaan kian terlihat jelas, terutama pada bodi mobil yang berwarna gelap,” ungkap Ranin Agung (38), warga lingkungan Setenan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Senin (13/3/2023).

Dampak hujan abu vulkanis gunung Merapi pada Ahad malam juga masih bisa dilihat di halaman gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Semarang, di Ungaran pada Senin siang.

Sisa abu vulkanis masih terlihat menempel pada sejumlah kendaraan dinas milik Pemkab Semarang yang terparkir di halaman kantor bupati Semarang ini.

Ihwal persebaran abu vulkanis erupsi Merapi hingga Kabupaten Semarang ini diamini oleh Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang, Juwair Suntara.

Menurutnya, paparan abu vulkanis memang terpantau di sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Getasan, Banyubiru, Ambarawa, Jambu, Pringapus, serta Ungaran Barat.

“Semalam, memang banyak masyarakat maupun para relawan yang telah melaporkan, jika paparan abu vulkanis yang dimungkinkan berasal dari erupsi Merapi terpantau di lingkungan mereka,” jelas Juwair.

Untuk itu, BPBD Kmengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai dan melindungi diri agar abu vulkanis tersebut tidak terhirup dan mengakibatkan dampak pada kesehatan.

Khususnya saluran pernafasan dan mata. “Bila bepergian keluar dari rumah diharapkan selalu mengenakan masker dan pelindung mata,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement