Ahad 12 Mar 2023 23:45 WIB

Menko PMK: Cegah Stunting dengan Makan Ikan

Menko PMK Muhadjir Effendy sebut makan ikan bisa mencegah dan menurunkan stunting.

Menko PMK Muhadjir Effendy pada acara roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Menko PMK Muhadjir Effendy sebut makan ikan bisa mencegah dan menurunkan stunting.
Foto: Dok. Republika
Menko PMK Muhadjir Effendy pada acara roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Menko PMK Muhadjir Effendy sebut makan ikan bisa mencegah dan menurunkan stunting.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah daerah perlu terus menggencarkan kampanye untuk mengajak masyarakat gemar makan ikan guna mencegah dan menurunkan prevalensi stunting.

"Ikan memiliki kandungan protein hewani yang sangat tinggi yang sangat diperlukan untuk mendukung perkembangan otak anak," kata Muhadjir dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (12/3/2023).

Baca Juga

Muhadjir menambahkan bahwa konsumsi protein hewani sesuai kebutuhan harian anak merupakan salah satu upaya mencegah terjadinya stunting.

"Pemenuhan pola makan bergizi seimbang yang kaya akan protein hewani akan bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak terutama dalam mendukung upaya pencegahan stunting," katanya.

Karena itu, kata dia, kampanye, sosialisasi, dan edukasi yang gencar mengenai manfaat makan ikan dan protein hewani lainnya diharapkan akan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan bergizi seimbang untuk mencegah stunting.

"Masyarakat perlu diingatkan bahwa zat gizi yang terkandung di dalam ikan dapat berperan besar dalam perkembangan otak dan merangsang pertumbuhan sel otak di masa balita dan pada 1.000 hari pertama kehidupan sebagai masa emas pertumbuhan anak," katanya.

Kemenko PMK, kata dia, juga terus mengingatkan bahwa titik fokus pencegahan stunting pemenuhan gizi seimbang untuk balita dan juga ibu hamil.

"Kemenko PMK terus mengingatkan masyarakat mengenai perlunya memberikan perhatian penuh terhadap pemenuhan gizi balita dan ibu hamil. Terkait ibu hamil pemeriksaan berkala selama masa kehamilan juga sangat dianjurkan untuk deteksi dini stunting," katanya.

Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah pada saat ini terus melakukan berbagai upaya strategis dalam rangka percepatan penurunan stunting. Prevalensi stunting di Indonesia saat ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) adalah 21,6 persen.

"Sementara pemerintah menargetkan prevalensi stunting bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang," katanya.

Sementara itu, Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK Jelsi Natalia Marampa menambahkan Kemenko PMK bersama kementerian dan lembaga terkait terus memperkuat edukasi dan sosialisasi mengenai manfaat protein hewani guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat serta dalam rangka mendukung upaya percepatan penurunan prevalensi stunting.

Kemenko PMK, kata dia, juga mendorong puskesmas dan posyandu yang ada di setiap daerah untuk berperan aktif dalam melakukan penyuluhan, edukasi dan pendampingan bagi para calon ibu dan juga ibu yang memiliki balita.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement