Ahad 05 Mar 2023 23:35 WIB

Alat Berat Atasi Tumpukan Sampah di Lokasi Banjir Karawang

Alat berat diturunkan untuk mengatasi tumpukan sampah di lokasi banjir Karawang Jabar

Siswa membersihkan meja kelas pada genangan banjir di SMPN 1 Telukjambe Barat, Karangligar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (3/3/2023). Alat berat diturunkan untuk mengatasi tumpukan sampah di lokasi banjir Karawang Jabar.
Foto: Antara/Novrian Arbi
Siswa membersihkan meja kelas pada genangan banjir di SMPN 1 Telukjambe Barat, Karangligar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (3/3/2023). Alat berat diturunkan untuk mengatasi tumpukan sampah di lokasi banjir Karawang Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menurunkan beberapa alat berat untuk mengatasi tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai di Desa Rawagempol Kulon hingga mengakibatkan banjir di daerah tersebut.

"Alat berat segera turun untuk membersihkan sampah di Desa Rawagempol Kulon, Kecamatan Cilamaya Wetan. Tujuannya agar air bisa mengalir dengan lancar, sehingga tidak meluap menggenangi rumah-rumah warga," kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, di Karawang, Ahad (5/3/2023).

Baca Juga

Ia memutuskan untuk menurunkan alat berat setelah mendapat laporan kalau banjir di Desa Rawagempol Kulon itu terjadi akibat aliran sungai yang tersumbat oleh pipa Pertamina yang melintang di atas sungai. Air sungai di daerah itu juga meluap karena cukup banyak tumpukan sampah.

Laporan itu diterima saat bupati menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Dusun Astina, Desa Rawagempol Kulon, Kecamatan Cilamaya Wetan.

Sementara itu, sesuai dengan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, pada awal pekan lalu, banjir di Karawang telah merendam 19.813 unit rumah yang tersebar di 28 Karawang.

Selain itu, bencana banjir itu juga merendam 20 sarana pendidikan, 34 tempat ibadah dan ribuan hektare areal persawahan. Namun kini dilaporkan kalau sebagian besar lokasi banjir sudah mulai surut.

Bencana banjir itu terjadi akibat tingginya curah hujan yang disertai dengan meluapnya sejumlah sungai di wilayah Karawang.

Sekda Karawang, Acep Jamhuri, menyampaikan kalau pihaknya telah meminta pemerintah pusat melakukan normalisasi atau pengerukan sungai untuk antisipasi mencegah meluapnya air sejumlah anak Sungai Citarum.

"Kami telah menyampaikan usulan rekomendasi terkait normalisasi sungai sebagai langkah antisipasi mencegah naiknya volume air di sejumlah anak Sungai Citarum," katanya.

Ia menyampaikan, usulan rekomendasi itu disampaikan sebagai bahan masukan perencanaan program Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum untuk Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia melalui Satgas DAS Citarum.

Normalisasi anak Sungai Citarum dinilai perlu dilakukan sebagai bagian dari upaya penanggulangan bencana banjir di sejumlah daerah sekitar Karawang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement