REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengapresiasi dan berterima kasih kepada Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh yang berkunjung ke kediamannya di Padepokan Garuda Yaksa, Kabupaten Bogor. Jelasnya, pertemuan tersebut merupakan bentuk komunikasi antara dua sahabat.
"Jadi saya terima kasih kunjungan ini Pak Surya jauh-jauh dari Jakarta. Dalam arti bayangkan begitu jauh beliau ke sini, artinya kan ada niat, iya kan? ada, bukan basa basi," ujar Prabowo usai pertemuan tertutup selama tiga jam dengan Surya Paloh, Ahad (5/3).
Prabowo menceritakan, ia dan Surya Paloh sesungguhnya sudah bersahabat sejak keduanya belum masuk ke dunia politik. Sehingga pembicaraan tadi berlangsung sangat cair dalam membahas banyak hal yang terjadi saat ini.
"Saya berbicara cukup luas, cukup mendalam, kita dapat suatu kesimpulan tertentu. Kita sepakat untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing, kita sepakat bahwa kita ingin suasana bangsa dan negara selalu dalam keadaan damai, dalam keadaan rukun," ujar Prabowo.
Menurutnya, persaingan dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024 merupakan hal yang lumrah. Namun, rivalitas tersebut jangan sampai membuat kerukunan antarpolitikus tersebut rusak bahkan tak berkomunikasi lagi.
"Bahwa persaingan, rivalitas itu perlu, bahwa juga kita tidak boleh takut dengan oposisi, tapi oposisi yang selalu konstruktif, selalu damai, dan selalu dalam kerangka NKRI, dan selalu dalam kerangka Pancasila, selalu dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika," ujar Menteri Pertahanan itu.
Surya Paloh sendiri memiliki panggilan akrab terhadap Prabowo, yakni Mas Bowo. Adapun pertemuan hari ini merupakan bentuk persahabatan keduanya yang sudah terjalin selama kurang lebih 40 tahun.
"Itu satu perjalanan yang cukup panjang. Kami semuanya tentu banyak mengambil referensi dari jam terbang pengalaman yang kami lalui berdua, suka dan duka dalam perjalanan kehidupan yang kami lalui bersama," ujar Surya Paloh.
Kini, ia menduduki posisi Ketua Umum Partai Nasdem. Sedangkan Prabowo menjabat pemimpin tertinggi Partai Gerindra yang kembali mengusungnya sebagai calon presiden (capres) pada 2024.
Jelasnya, perbedaan tersebut tak mengurangi niatnya untuk bersahabat dengan Prabowo. Usai pertemuan itu keduanya juga bersepakat, untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing.
"Ini semuanya lebih memperkuat suatu ikatan hubungan batiniah di antara kami berdua. Nah di sini lah kami berbagi rasa, bertukar pikiran, dan informasi bersama dalam situasi kekinian yang ada di tengah kehidupan kebangsaan kita hari ini," ujar Surya Paloh.
"Berpolitik tidak kalah pentingnya daripada hubungan komunikasi kami perankan untuk memberikan kontribusi, pikiran-pikiran kami berdua di tengah-tengah masyarakat. Jadi bukan hanya karena dihadapkan pada satu suasana menghadapkan pemilu semata-mata, tapi ada pemilu, sesudah pemilu juga ada kewajiban bersama untuk tetap memerankan misi yang besar ini," sambungnya.