Senin 27 Feb 2023 04:33 WIB

Anak Muda Nganjuk Didorong Kembangkan Ekraf Berkelanjutan

Menurut Dimas Oky Nugroho, Kabupaten Nganjuk secara posisi sangat strategis.

Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho  saat berdialog dengan sejumlah pimpinan anak muda dan komunitas ekonomi kreatif (ekraf) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, belum lama ini.
Foto: Dok pribadi
Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho saat berdialog dengan sejumlah pimpinan anak muda dan komunitas ekonomi kreatif (ekraf) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak muda saat ini harus didorong untuk memiliki kesadaran sejarah dan sosial budaya yang ada di daerahnya secara lebih dalam. Kesadaran tersebut harus menjadi fondasi bagi pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) yang dapat menghasilkan nilai ekonomi yang berkelanjutan.

Tim Asistensi Menko Perekonomian, Dimas Oky Nugroho menerangkan, bonus demografi yang menempatkan anak-anak muda sebagai porsi terbesar penduduk Indonesia menjadi peluang bagi pemerintah. Peluangnya adalah mendorong partisipasi anak muda dalam agenda pertumbuhan dan kebangkitan perekonomian.

"Kabupaten Nganjuk secara posisi sangat strategis, karena berada di tengah-tengah, dekat dengan pintu Tol Solo-Surabaya. Posisinya di utara kaki Gunung Wilis, menjadikannya daerah strategis di antara kota dan daerah lain di sekitarnya," kata Dimas saat berdialog dengan sejumlah pimpinan anak muda dan komunitas ekraf Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, belum lama ini.

Menurut Ketua Perkumpulan Kader Bangsa tersebut, Kabupaten Nganjuk menjadi sangat potensial untuk menjadi economic hub dari kota-kota yang ada di sekitarnya, khususnya di wilayah Mataraman Jawa Timur. Nganjuk juga sekaligus bisa menjadi kota penghubung ke Jawa Tengah.

"Nganjuk ini sangat strategis, ia bisa menjadi economy hub bagi Kediri, Bojonegoro, Madiun dan Jombang, Solo bahkan Semarang. Apalagi jumlah anak muda di Nganjuk cukup besar, lebih dari 50 persen dari total penduduk," ujar Dimas yang juga Ketua Pokja Strategi Sosialisasi Satgas UU Cipta Kerja tersebut.

"Saya mendapat informasi banyak komunitas dan usaha anak-anak muda canggih di bidang IT di sini dan telah memiliki koneksi bisnis dengan berbagai negara. Kita harap komunitas anak muda disini dapat terbentuk lebih progresif, bangun kerja sama dengan pemerintah daerah, swasta, UMKM, lembaga pendidikan dan organisasi sosial," ujar Dimas menambahkan.

Dia menerangkan, Kabupaten Nganjuk memiliki banyak tempat sejarah dan tradisi budaya. Aspek historis itu harus menjadi pintu masuk untuk fondasi dan pengembangan ekonomi digital di daerah. Selain itu, kata Dimas, strategi ekonomi digital pada era global seperti saat ini jangan terlepas dari fondasi lokalitas yang kuat.

"Jadikan sejarah dan kebudayaan sebagai landasan pengembangan. Ajak anak-anak muda untuk mengenal, mencintai serta mengoptimalkan aspek sosial budaya dan sejarah daerah yang dapat dikembangkan menjadi berbagai proyek ekonomi kreatif dan platform digital. Setiap daerah harus punya identitas yang diandalkan menjadi penguat ekraf termasuk IT, komoditas pertanian, pariwisata dan kuliner," ucap Dimas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement