Ahad 19 Feb 2023 12:10 WIB

Terapi Anak Autis, Psikolog: Tidak Ada Prosedur Jepit Kepala dengan Paha, Bahaya Banget

Terapis jadi tersangka setelah kedapatan menjepit kepala anak autis dengan pahanya.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Anak-anak melihat tembok bertuliskan Autism dalam rangka peringatan Hari Autis Sedunia (ilustrasi). Seorang terapis di Depok, Jawa Barat ditetapkan sebagai tersangka setelah kedapatan menjepit kepala pasien ciliknya dengan paha.
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Anak-anak melihat tembok bertuliskan Autism dalam rangka peringatan Hari Autis Sedunia (ilustrasi). Seorang terapis di Depok, Jawa Barat ditetapkan sebagai tersangka setelah kedapatan menjepit kepala pasien ciliknya dengan paha.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog klinis anak Anita Chandra mengungkapkan terapi untuk anak dengan autisme pada intinya, bertujuan mengembangkan kemampuan anak. Satu hal utama yang harus dilakukan terapis adalah membuat anak merasa senang terlebih dulu.

"Kalau anak masuk terapi nangis, takut itu sudah tidak boleh sebenarnya," kata Anita kepada Republika.co.id, Ahad (19/2/2023).

Baca Juga

Pendekatan terapis ke anak bisa jadi kurang cocok. Akan tetapi, pendekatan yang dilakukan belum tentu salah.

Dalam memilih tempat terapi, ketersediaan kamera CCTV dapat menjadi pertimbangan. Kalau tidak, pastikan ada jendela kecil yang memungkinkan orang tua melihat proses terapi anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement