Rabu 15 Feb 2023 22:08 WIB

Mahasiswa Polbangtan Hasilkan Kosmetik Berbahan Rempah Khas Bugis

Produk kosmetik Bedda Lottong karya mahasiswa Polbangtan bebas bahan kimia

Produk yang dinamakan Bedda Lotong karya mahasiswa Pertanian Polbangtan Bogorterbuat dari hasil pertanian sendiri. Walaupun tidak memakai pengawet, produk kosmetik tersebut dapat tahan lama apabila disimpan pada tempat yang berhawa sejuk.
Foto: dok Kementan
Produk yang dinamakan Bedda Lotong karya mahasiswa Pertanian Polbangtan Bogorterbuat dari hasil pertanian sendiri. Walaupun tidak memakai pengawet, produk kosmetik tersebut dapat tahan lama apabila disimpan pada tempat yang berhawa sejuk.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Melalui program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) yang ditawarkan oleh Kementerian Pertanian RI, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) yakni Polbangtan Bogor sebagai Project Provider Implementation Unit (PPIU) di Jawa Barat bertujuan memudahkan wirausahawan muda yang memiliki ide tetapi mempunyai kendala permodalan.

Mahasiswa tingkat tiga Jurusan Pertanian, diantaranya, Rudi Ruswanto, Fahad Hilmy, Hana Rafiyana, dan Hunafa Imania Aditya, sukses membuat produk kosmetik tanpa bahan kimia.

Produk yang dinamakan Bedda Lotong ini terbuat dari hasil pertanian sendiri. Walaupun tidak memakai pengawet, produk kosmetik tersebut dapat tahan lama apabila disimpan pada tempat yang berhawa sejuk.

Bedda Lotong merupakan salah satu produk kecantikan berbahan dasar hasil pertanian, termasuk kosmetik lulur turun-temurun khas Bugis Makassar. Bahan bakunya dari hasil pertanian yakni beras ketan hitam, kunyit, asam Jawa dan rempah-rempah pilihan khas Bugis.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pendidikan vokasi memiliki peran penting untuk menghasilkan petani milenial yang berjiwa entrepreneur.“Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru. Kementan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi meyakini pendidikan vokasi pada Polbangtan akan menghadirkan petani milenial berkualitas.

"Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimana pun, masa depan pertanian berada di pundak generasi milenial," katanya.

Direktur Polbangtan Bogor, Syaifuddin Anwar menambahkan Program PWMP dirancang untuk mengembangkan peluang bisnis bagi generasi milenial menjadi job creator atau pencipta lapangan kerja di sektor pertanian khususnya subsektor agribisnis.

Upaya tersebut ditempuh Polbangtan Bogor, katanya, dengan memfasilitasi dan mendukung mahasiswa seperti dilakukan mahasiswa tingkat tiga Jurusan Pertanian yang sukses membuat produk kosmetik Bedda Lottong tanpa bahan kimia.

"Produk kosmetik tersebut tidak hanya bisa dirasakan oleh kaum hawa, tetapi semua kalangan bisa memakai Bedda Lotong karena bahan bakunya murni dari hasil pertanian, tidak hanya mencerahkan kulit, juga dapat melembutkan kulit agar tetap glowing," kata Syaifuddin.

Hana Rafiyana, salah satu anggota kelompok PWMP Bedda Lotong menjelaskan tentang cara pembuatan produk kecantikan yang mengangkat kearifan lokal dari Bugis Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

”Dalam pembuatan proses pembuatan Bedda Lotong ada beberapa tahap. Pertama, tahap penyangraian yang butuh waktu sekitar satu jam," katanya.

Kedua, tahap penepung. Pada tahap ini, kata Hana, beras ketan yang selesai disangrai dihaluskan sehingga beras ketan halus dan menghasilkan bulir scrub. Kemudian lanjut dengan tahap pencampuran bahan. 

"Semua bahan yang sudah siap berupa kunyit, asam jawa dan rempah rempah pilihan dicampur kemudian di mix. Pengemasan dan penyimpanan dilakukan setelah itu. Total waktu produksi sekitar satu hari," kata Hana.

Menurutnya, sejauh ini pemasaran yang dilakukan melalui media sosial seperti Instagram dan market place di antaranya Shopee. Kelompok PWMP Bedda Lotong tengah berusaha mencari perusahaan yang mau bekerjasama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement