Rabu 15 Feb 2023 13:43 WIB

Impor Indonesia Januari 2023 Anjlok 7,15 Persen

Impor migas Januari 2023 mencapai 2,91 miliar dolar AS atau turun 9,21 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja impor Indonesia pada Januari 2023 anjlok jika dibandingkan Desember 2022.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja impor Indonesia pada Januari 2023 anjlok jika dibandingkan Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja impor Indonesia pada Januari 2023 anjlok jika dibandingkan Desember 2022. Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah mengatakan nilai impor Indonesia pada periode tersebut mencapai 18,44 miliar dolar AS.

"Nilai impor Januari 2023 turun dibandingkan Desember 2022 hingga 7,15 persen," kata Habibullah dalam konferensi pers di Gedung BPS, Rabu (15/2/2022).

Baca Juga

Meskipun begitu, Habibulah mengatakan kinerja impor Indonesia tersebut jika dibandingkan Januari pada 2022 mengalami peningkatan. Dibandingkan Januari 2022, nilai ekspor Indonesia pada awal tahun ini naik 1,27 persen.

Habibullah merinci impor migas Januari 2023 mencapai 2,91 miliar dolar AS atau turun 9,21 persen dibandingkan Desember 2022. Nilai tersebut naik 30,36 persen dibandingkan Januari 2022.

Dia menambahkan, penurunan impor migas disebabkan oleh berkurangnya impor hasil minyak senilai 269,3 juta dolar AS atau sebesar 14,20 persen. Selain itu juga berkurangnya impor gas senilai 43,4 juta dolar AS atau 12,22 persen. 

"Sebaliknya, impor minyak mentah naik senilai 17,8 juta dolar AS atau 1,87 persen," ungkap Habibullah.

Sementara impor nonmigas Januari 2023 tercatat senilai 15,54 miliar dolar AS atau turun 6,75 persen dibandingkan Desember 2022. Angka tersebut turun 2,78 persen dibandingkan Januari 2022.

"Dilihat dari perkembangannya terhadap Desember 2022, penurunan impor nonmigas terbesar dialami oleh golongan mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya senilai 434,0 juta dolar AS atau 14,95 persen," jelas Habibullah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement