Senin 13 Feb 2023 23:42 WIB

UMKM Dinilai Berkontribusi Terhadap Perkembangan Kelas Menengah di Indonesia

Dengan metrik yang tepat, bisa memahami nilai dan kebutuhan UMKM di Indonesia.

Pengunjung menghadiri pameran fesyen yang diikuti UMKM di Indonesia (ilustrasi). Dengan metrik yang tepat, bisa memahami nilai dan kebutuhan UMKM di Indonesia.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pengunjung menghadiri pameran fesyen yang diikuti UMKM di Indonesia (ilustrasi). Dengan metrik yang tepat, bisa memahami nilai dan kebutuhan UMKM di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkomitmen untuk menyediakan ekosistem keuangan digital yang lebih inklusif, KoinWorks, yang kini telah menjadi neobank untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pertama di Indonesia, membentuk departemen Impact & ESG (Environment, Social, Governance).

Angelique Timmer, seorang ahli impact finance global, ditunjuk untuk memimpin departemen ini untuk memastikan dampak sosial yang diberikan KoinWorks dapat terukur secara keseluruhan agar dapat terus memberikan produk dan layanan yang berorientasi pada konsumen, dan membantu UMKM agar memiliki bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan.

KoinWorks telah memberikan dampak sosial sejak pertama kali didirikan dengan membuka akses keuangan dan modal usaha kepada UMKM yang belum terlayani oleh lembaga keuangan konvensional (underserved). Serta membantu mereka dalam mentransformasi bisnisnya ke platform digital. Akan tetapi, masih banyak yang harus dilakukan untuk pertumbuhan UMKM yang inklusif dan berkelanjutan ke depannya.

“Prioritas utama kami ke depan adalah menampilkan metrik dampak sosial yang akuntabel. Dengan metrik yang tepat, kita tidak hanya dapat melihat bagaimana 65 juta UMKM berkontribusi terhadap perkembangan kelas menengah di Indonesia, tetapi kita juga dapat memahami nilai serta kebutuhan mereka secara keseluruhan,” kata Angelique dalam rilisnya, Senin (13/2/2023).

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat 65 juta UMKM di Tanah Air, yang berkontribusi sebesar 61,07 persen terhadap PDB, atau sekitar Rp 8.573 triliun (600 miliar dolar AS). UMKM juga mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja nasional. Sayangnya, sekitar 46 juta atau 77,6 persen UMKM masih tergolong underserved.

Dengan adanya departemen Impact & ESG di KoinWorks ini, Angelique lebih lanjut menjelaskan, selain menyusun impact metrics yang dapat dipertanggungjawabkan, pihaknya juga bertujuan untuk memberikan solusi keuangan dan non-keuangan digital.

"Seperti program-program edukasi untuk menjawab kebutuhan UMKM Indonesia, dan menciptakan komunitas UMKM yang terus berkembang," kata dia.

Terkait hal ini, Benedicto Haryono, CEO dan Co-Founder KoinWorks, menyatakan, memberikan dampak sosial berkelanjutan adalah inti dari DNA KoinWorks. Di bawah kepemimpinan Angelique dalam Impact & ESG, pihaknya akan terus mengembangkan inovasi untuk membantu UMKM beradaptasi dan tumbuh di tengah lanskap bisnis yang berkembang.

"Pemahaman Angelique akan pentingnya perubahan pola pikir dalam mendorong inklusi keuangan untuk segmen underserved akan semakin mendukung kami dalam memberdayakan dan menyediakan apa yang benar-benar dibutuhkan pelaku UMKM," kata Angelique.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement