Jumat 10 Feb 2023 21:34 WIB

Kronologi Bentrok Antarormas di Kantor BFI Finance Tambun, Kabupaten Bekasi

Anggota ormas GIBAS mengaku dikeroyok sekelompok orang dari Timur di Tambun.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas keaman setempat sudah memasang garis polisi usai bentrok antarormas di rumah pertokoan BFI Finance, Jalan Sultan Hasunudin Nomor 233, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/2/2023).
Foto: Republika/Ali Yusuf
Petugas keaman setempat sudah memasang garis polisi usai bentrok antarormas di rumah pertokoan BFI Finance, Jalan Sultan Hasunudin Nomor 233, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Keributan di kantor BFI Finance, Jalan Sultan Hasanudin Nomor 233, Ruko 2 Tambun, Kabupaten Bekasi, Jumat (10/2/2023) siang WIB, akibat ulah sekelompok orang dari Timur, yang menghancurkan mobil anggota ormas Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (GIBAS).

Anggota GIBAS Telaga Asih, Kabupaten Bekasi, Iwan Fahmi alias Akil menerangkan, awalnya ada anggota GIBAS Telaga Asih sedang melakukan mediasi di halaman kantor BFI Finance Tambun sekitar pukul 10.00 WIB. Tiba-tiba, sambung dia, ada sekelompok orang turun dari etnis tertentu dari dua mobil yang langsung memukul anggota GIBAS.

"Awal mulanya rekan kita GIBAS Telaga Asih diketuai Udin mereka sedang mediasi tiba-tiba Ambon, dua mobil memukul anggota kita dari GIBAS Sektor Telaga Asih," kata Akil saat ditemui Republika.co.id di lokasi kejadian pada Jumat (10/2/2023).

Dia mengaku, tidak tahu alasan rekannya tiba-tiba dikeroyok sekelompok orang yang turun dari dua mobil. Menurut Akil, kasus itu berawal karena satu unit mobil milik anggota GIBAS ditarik petugas leasing BFI.

"Sedang mediasi tiba-tiba kenapa Ambon main pukul saja, tanpa tanya sebab-sebabnya. Awal mulanya mobil GIBAS Telaga Asih ini unitnya ditarik. Ketika kita mediasi tiba-tiba main pukul aja dari dari Ambon ini ke orang GIBAS," kataAkil.

Karena alasan itu, sambung dia, ketika kabar itu menyebar maka semua anggota GIBAS se-Kabupaten Bekasi turun ke lapangan. Dia mengaku, ikut ke tempat kejadian perkara (TKP) karena ingin membantu anggota GIBAS yang dipukul sekelompok orang.

"Untuk mediasi seperti apa karena bukan sekali dua kali kita sedang mediasi, tapi dengan cara seperti itu dari Ambon. Kita awalnya baik-baik tapi mereka main pukul aja," kata Akil.

Dia mencatat, setidaknya empat anggota GIBAS dipukul oleh sekitar 20 sekelompok orang yang mengaku sebagai debt collector BFI Finance Tambun. Akil menyebutkan, kondisi empat kawannya tersebut mengalami luka di bagian mata dan hidung. "Mereka juga membawa sajam dan senpi laras panjang serta serbuk pelumpuh mata," katanya.

Akibat peristiwa itu, unit mobil mengalami pecah kaca. Pun dengan pintu utama kantor BFI Finance rusak akibat menjadi lokasi perkelahian antara kedua anggota ormas.

Polres Metro (Polrestro) Bekasi pun langsung membawa beberapa orang yang terlibat bentrok dengan anggota GIBAS Telaga Asih. Mereka dibawa menggunakan minibus nomor polisi B 2699 LY sekitar pukul 14.00 WIB, dengan pengawalan ketat polisi bersenjata yang naik sepeda motor.

Wakil Kepala Polrestro Bekasi, AKBP Erick Frendiz menjelaskan, lokasi keributan di kantor BFI Finance kini sudah dipasang garis polisi oleh tim Inafis Polrestro Bekasi. "Memang hari ini ada kejadian (keributan) di daerah Tambun," kata Erick Frendiz kepada wartawan di lokasi kejadian, Jumat (10/2/2023).

Erick mengaku, belum bisa menyebutkan detail awal mula terjadi keributan antara nasabah, yang berkembang bentrok antarormas tersebut. Dia baru bisa menyampaikan bahwa di lokasi kejadian ada dua unit mobil kacanya pecah yang satunya seluruh bagian kacanya pecah parah. "Yang kita lihat ada kerusakan. Permasalahan awalnya antara konsumen dengan pihak tertentu kemudian berkembang kepada ormas tertentu," ucapnya.

Erick meminta waktu belum bisa menyampaikan detil bagaimana awal mula peristiwa keributan itu terjadi. Karena semua masih proses penyelidikan dengan dan membawa barang bukti. "Ini sedang kami tangani dan mohon waktu kita sedang lidik dan mengumpulkan barang bukti. Sementara demikian," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement