REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah saat ini tengah menyiapkan bantuan yang akan disalurkan untuk para korban gempa di Turki. Bantuan tersebut akan disiapkan baik oleh Menteri Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, dan juga Kementerian Sosial.
“Iya ini sedang disiapkan bantuannya ooleh Menlu, Kemenhan, dan juga oleh Kemensos. Baru disiapkan dan segera akan dikirim. Secepatnya. Ini tadi pagi masih mencari pesawat,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (7/2/2023).
Seperti diketahui, gempa berkekuatan 7,7 mengguncang Kahramanmaras dan beberapa provinsi tetangga, termasuk Gaziantep, Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyaman, Malatya, Osmaniye, Hatay, dan Kilis pada Senin dini hari. Kemudian, pada pukul 13.24, terjadi gempa lanjutan berkekuatan 7,6 yang juga berpusat di Kahramanmaras.
Dikutip dari Anadolu Agency, Kepala Presidensi Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Yunus Sezer mengatakan, gempa tersebut diikuti 243 gempa susulan dan 6.217 bangunan runtuh.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan, 338 ribu korban gempa mengungsi di asrama, universitas dan tempat pengungsian lainnya. Sedangkan sekitar 16.400 personel tim pencarian dan penyelamatan bekerja di wilayah yang terdampak gempa.
Sejauh ini, 65 negara telah menawarkan bantuan. Manajer Umum Pengurangan Risiko AFAD Orhan Tatar mengatakan, 250 juta lira Turki dana darurat telah dikirim ke provinsi-provinsi di daerah bencana sejauh ini.
Pada Senin (6/2/2023), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan masa berkabung nasional setelah gempa bumi mematikan terjadi di beberapa provinsi di Turki. Bendera setengah tiang akan dikibarkan sebagai bentuk duka cita atas bencana tersebut.
“Karena gempa bumi yang terjadi di negara kita pada 6 Februari, masa berkabung nasional diumumkan selama tujuh hari. Bendera kita akan dikibarkan setengah tiang hingga matahari terbenam pada Ahad, 12 Februari, di seluruh negara kita dan perwakilan di luar negeri,” kata Erdogan melalui akun media sosial Twitter.