REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memimpin upacara alih komando dan pengendalian Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) Kostrad TNI di landasan gelinding Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (6/2/2023).
Dalam amanatnya, Yudo meminta para personel PPRC TNI menjunjung tinggi rasa kepercayaan dan kehormatan demi tegaknya kedaulatan NKRI. "Oleh karena itu, senantiasa pelihara dan jaga kesiapsiagaan operasional satuan PPRC TNI pada tingkat yang lebih tinggi, serta siap digerakkan setiap saat untuk melaksanakan tugas," kata Yudo.
Dalam kesempatan itu, alih komando dan pengendalian dialihkan dari Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1/Kostrad Mayjen Bobby Rinal Maknum kepada Pangdivif/2 Kostrad Mayjen Syafrial untuk masa jabatan 2023-2025. Yudo menjelaskan, dalam kurun waktu 2021 hingga 2023, PPRC TNI telah melaksanakan tugas dengan baik. Untuk itu, dia selaku Panglima TNI menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya.
Bagi para pengemban tugas baru beserta seluruh jajaran, Yudo mengingatkan, tugas yang diberikanmerupakan bentuk kepercayaan dan kehormatan dari negara dan bangsa Indonesia. Selain itu, untuk berbagai prestasi yang telah dicapaiPPRC TNI pada periode sebelumnya, dia meminta untuk terus dipertahankan di masa mendatang. Ia mengakuibanyak kendala untuk menjaga kesiapsiagaan operasional PPRC TNI.
"Oleh karena itu, saya minta agar kendala, hambatan, dan persoalan yang ditemui dari sisi personel, kondisi materiel, serta kesiapan alutsista, agar dicarikan solusi dan pemecahannya melalui inovasi dan kreasi dari para komandan satuan di jajaran PPRC TNI," ujar Yudo.
Eks KSAL itu meminta para personel PPRC TNI terus menjaga kekompakan dan kebersamaan seluruh unsur yang tergabung dalam komandoagar terwujud soliditas dan ketangguhan dalam setiap penyelesaian tugas pokok. Yudo juga berkesempatan meninjau kesiapan pasukan gabungan dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang digunakanTNI dari tiga matra, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Selain itu, Yudo juga memberikan pengarahan kepada prajurit bahwa PPRC TNI sebagai satuan penindak awal, harus dilatih dan disiapkan dengan baik agar terus berada pada kondisi siaga operasional. "Saya ingin konsep gabungan seperti ini semakin diperkuat. PPRC TNI sebagai satuan penindak awal, harus disiapkan dengan baik sehingga selalu berada dalam kondisi siaga operasional," kata Yudo.
Yudo menjelaskan, dalam upaya untuk memantapkan pelaksanaan tugas PPRC, maka perlu dilaksanakan pembinaan secara bertingkat dan berkelanjutan. Pelatihan antara satuan tugas darat, laut dan udara tidak boleh dilaksanakan masing-masing.
Menurut Yudo, pelatihan antara satuan tugas tersebut harus terpadu dan dilaksanakan dengan skenario latihan yang realistis. Para prajurit yang tergabung dalam PPRC TNI, harus memiliki kesamaan teknik, taktik dan prosedur meski berasal dari matra yang berbeda.
"Dalam rangka memantapkan pelaksanaan tugas maka perlu dilaksanakan pembinaan secara bertingkat dan berlanjut. Pelatihan antarsatuan tugas darat, laut dan udara tidak boleh dilaksanakan secara sendiri-sendiri," katanya.