Jumat 03 Feb 2023 22:01 WIB

Polbangtan Malang Gelar Peningkatan Kemampuan Fasilitator Muda Pendamping Petani

Peningkatan kapasitas fasilitator petani milenial bagian dari program YESS Kementan

Setelah lolos seleksi pada kegiatan rekrutmen, Januari 2022, 166 Fasmud mengikuti kegiatan Peningkatan Kapasitas selama tujuh hari, 25 - 31 Januari 2023, yang  digelar oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program YESS Jatim.
Foto: dok Kementan
Setelah lolos seleksi pada kegiatan rekrutmen, Januari 2022, 166 Fasmud mengikuti kegiatan Peningkatan Kapasitas selama tujuh hari, 25 - 31 Januari 2023, yang digelar oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program YESS Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kementerian Pertanian RI berupaya maksimal meningkatkan kemampuan pendampingan bagi petani milenial dan wirausahawan muda pertanian di Provinsi Jawa Timur oleh Fasilitator Muda (Fasmud) selaku pendamping Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme (Program YESS).

Setelah lolos seleksi pada kegiatan rekrutmen, Januari 2022, 166 Fasmud mengikuti kegiatan Peningkatan Kapasitas selama tujuh hari, 25 - 31 Januari 2023, yang  digelar oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program YESS Jatim.

Program YESS, merupakan wujud kerjasama Kementan dengan International Fund of Agriculture Development (IFAD) untuk mendukung regenerasi sektor pertanian melalui pelatihan, pemagangan, Hibah Kompetitif dan Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) bagi generasi muda di pedesaan.

Upaya Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) khususnya Polbangtan Malang sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa petani milenial dan wirausahawan muda pertanian akan mencetuskan aneka inovasi untuk mendukung pertanian maju, mandiri dan modern bagi terwujudnya swasembada pangan.

“Modern itu berarti di dalamnya kita bicara SDM. Gimana mau cepat, kalau masih pakai kendaraan kemarin. Gimana mau maju, kalau ilmunya, teknologinya, mekanisasinya masih seperti yang kemarin,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian, mensyaratkan proses pembelajaran yang tidak pernah berhenti. 

"Proses learning melalui sekolah dan unlearning melalui pelatihan dan percontohan," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan generasi milenial sebagai cikal bakal petani milenial dan wirausahawan muda pertanian harus beradaptasi melihat peluang dan memenangkan kompetisi melalui teknologi dan inovasi.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana menyatakan komitmen melaksanakan instruksi dan arahan Mentan Syahrul dan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi untuk menyukseskan upaya regenerasi petani di Jawa Timur didukung Program YESS.

"Fasmud dituntut mampu melaksanakan pendampingan dan pengawalan terhadap petani milenial maupun wirausahawan muda pertanian," kata Setya BU yang akrab disapa Uud.

Terkait hal itu, Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri mengatakan pihaknya bersama District Implementation Team (DIT) Kabupaten Pasuruan, Malang, Tulungagung, dan Pacitan telah melaksanakan peningkatan kapasitas Fasmud agar Program YESS dapat terlaksana secara maksimal dengan output yang optimal.

"Fasmud merupakan ujung tombak dari PPIU Jatim bagi Program YESS. Tahun ini, Fasmud mengemban tugas utama dalam pendampingan Calon Penerima Manfaat dan Penerima Manfaat," kata Acep Hariri di Malang saat membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Fasmud bagi wilayah Kabupaten Malang dan Pasuruan.

Kegiatan selama tujuh hari berlangsung maraton, diawali bagi 64 Fasmud wilayah Kabupaten Pasuruan dan Malang selama dua hari, 25 - 26 Januari di Hotel Aria Gajayana Malang, untuk 51 Fasmud Tulungagung di Hotel Lojjika Tulungagung pada 27 - 28 Januari dan 51 Fasmud wilayah Pacitan pada 30 -31 Januari di Hotel Grand Bromo Pacitan.

Acep Hariri menambahkan ke-166 Fasmud wilayah Jatim mendapat pembekalan tentang ruang lingkup kerja dan potensi pertanian di wilayah masing-masing dari Tim PPIU Jatim, DIT dan dinas pertanian masing-masing kabupaten.

"Tujuannya, membuka wawasan dan pengetahuan serta meningkatkan keterampilan Fasmud agar menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab sebagai motor penggerak dan stimulus bagi petani milenial dan wirausahawan muda pertanian," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement