REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satpol PP Jabar menerima beberapa pengaduan masyarakat yang kecopetan HP di Masjid Al Jabbar. Jadi, masyarakat yang datang ke Masjid Al Jabbar sebaiknya berhati-hati.
Menurut Kepala Satpol PP Jabar, M Ade Afriandi, ada dua lokasi di Masjid Al Jabbar yang dinilai rawan pencopetan. Berdasarkan laporan awal, yang di duga dicopet itu rata-rata lokasinya di jembatan atau di tempat parkir.
"Ya area rawannya itu ya. Jadi kan mereka berfoto kemudian di jembatan masuk ya atau jembatan keluar ke arah Plaza," ujar Ade Afriandi kepada Republika, Selasa (31/1).
Ade mengatakan, kedua lokasi tersebut rawan karena sering terjadi penumpukan massa. Terutama, saat liburan. "Ya karena di situ kan selalu terjadi penumpukan," katanya.
Untuk menjaga keamanan, kata Ade, sebenarnya pihaknya telah menyiapkan CCTV. Yakni, ada di 200 titik. Namun, pengoperasiannya belum 100 persen. Karena, belum bisa diakses melalui HP.
"Tapi ini kan berjalan terus ya. Karena kan menurut rencananya gitu untuk petugas keamanan bisa memantau dari HP. Tapi sampai sekarang memang itu belum bisa sehingga otomatis pengamanan lewat ruang kontrol ya di ruang monitor," paparnya.
Kemudian, kata dia, pemantauan dilakukan di Posko dan di lapangan. Akhirnya, petugas yang memantau CCTV menggunakan alat komunikasi untuk berkoordinasi.
Ade pun memberikan himbauan untuk masyarakat yang datang ke Al Jabbar agar terhindar dari kejahatan termasuk copet. Yakni, bagi masyarakat yang akan beribadah maupun berwisata agar mengikuti arahan.
"Tetapi secara keseluruhan kewaspadaan dari kita semua," katanya.
Ade pun mengingatkan, bagi yang akan berkunjung untuk menjaga barqng bawaannya. Serta, tetap mengingat siapa saja yang ikut bersama rombongan.
"Kemudian juga sebaiknya menggunakan tas yg tak mengundang copet. Itu yang perlu diketahui dan diperhatikan," katanya.