REPUBLIKA.CO.ID, KAPUAS -- Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus berupaya memperkuat peran Komando Strategi Pembangunan Pertanian (KostraTani) sebagai 'pusat gerakan pembangunan pertanian nasional' dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh.
Upaya tersebut ditempuh oleh SMKPPPN Banjarbaru, dengan menggelar Bimtek bagi 25 petani Kecamatan Dadahup dari lokasi Food Estate Kalimantan Tengah (Kalteng) di Kantor Balai Desa Petak Batuah (A2) yang merupakan wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) selama dua hari, sejak Kamis (26/1).
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berulangkali mengingatkan tentang kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah SDM pertanian yakni petani dan penyuluh.
“Petani dan penyuluh, ujung tombak pembangunan pertanian, untuk itu perlu ditingkatkan kapasitasnya, sehingga mampu menjadi SDM inovatif, profesional, mandiri dan berdaya saing," katanya.
Hal itu digarisbawahi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, di tangan petani dan penyuluh. BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.
"Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mendukung program-program pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.
BPPSDMP Kementan melalui program pengabdian pada masyarakat, khususnya bagi petani dan penyuluh Kalteng, pada 2023, Kementan kembali menggelar Bimtek yang berorientasi pada regenerasi petani oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di wilayah Kalimantan yakni SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Bimtek tersebut digelar di lokasi Food Estate Kabupaten Kapuas, Kalteng pada Kantor Balai Desa Petak Batuah (A2) yang merupakan wilayah kerja BPP Dadahup.
Sebanyak 25 petani dan kelompok tani dari Kecamatan Dadahup mendapat materi dari penyuluh Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Kalteng, Sandis WP tentang 'budidaya padi unggul baru di lahan rawa dan budidaya tanaman cabai.'
Hadir membuka kegiatan, perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Misran yang mengingatkan tentang penanaman padi di lahan rawa diharapkan berlangsung serentak.
"Kegiatan menanam juga harus sesuai musim, karena terkadang di tiap desa berbeda, dan upayakan memakai bibit yang berlabel dan bersertifikat," katanya.
Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso yang diwakili Kasubag Tata Usaha, Johan Pujianto menegaskan tujuan kegiatan Bimtek agar para petani dapat mengaplikasikan ilmu yg didapatkan dari Bimtek selama dua hari tersebut.
"Apabila ada kesulitan untuk budidaya padi lahan rawa dapat koordinasi dengan penyuluh maupun dinas pertanian, atau bisa langsung ke BPTP Kalteng,” katanya.
Johan Pujianto menjelaskan bahwa petani di lokasi Food Estate Kalteng dapat terus mengembangkan tanaman hortikultura yang sudah dijalankan seperti cabai.
"Petani dan penyuluh dapat meningkatkan kapasitas keilmuannya terkait padi dan cabai dari apa yang diberikan pemateri, ini merupakan salah satu program dari Kementan bagi petani dan penyuluh," katanya lagi.
Koordinator BPP Dadahup, Nodahniar mengharapkan para petani setelah selesai mengikuti Bimtek Desa Mitra dapat meningkatkan hasil produksi cabaim, dengan menggunakan benih yang varietas bagus agar hasilnya meningkat.