Jumat 27 Jan 2023 14:02 WIB

Sejumlah Elite Nasdem Berkunjung ke Sekber Gerindra-PKB, Ini Respons PKS

Hingga kini, Koalisi Perubahan belum juga diresmikan oleh Nasdem-PKS-Demokrat.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (tengah) berbincang dengan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali (kanan) dan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (kiri) usai melakukan pertemuan di Sekretariat Bersama Gerindra-PKB, Jakarta, Kamis (26/1/2023). Pertemuan petinggi Gerindra-PKB-Nasdem tersebut untuk bersilahturahmi antar partai politik jelang Pemilu 2024 sekaligus diharapkan memberi dampak positif agar persatuan dapat terjaga.
Foto: Republika/Prayogi.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (tengah) berbincang dengan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali (kanan) dan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (kiri) usai melakukan pertemuan di Sekretariat Bersama Gerindra-PKB, Jakarta, Kamis (26/1/2023). Pertemuan petinggi Gerindra-PKB-Nasdem tersebut untuk bersilahturahmi antar partai politik jelang Pemilu 2024 sekaligus diharapkan memberi dampak positif agar persatuan dapat terjaga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pengurus DPP Partai Nasdem berkunjung ke Sekretariat Bersama (Sekber) Partai Gerindra-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera memandang pertemuan tersebut merupakan bentuk silaturahmi yang perlu diapresiasi.

"Dan kita juga terus mematangkan Koalisi Perubahan bareng Demokrat dan Nasdem. Moga dalam waktu dekat bisa segera diumumkan bersama," ujar Mardani lewat pesan singkat, Jumat (27/1/2023).

Baca Juga

"Kita terus mematangkan (rencana Koalisi Perubahan)," sambungnya.

Sementara itu, Deputi Analisa Data dan Informasi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution menyebut bahwa pimpinan ketiga partai politik akan bertemu. Ungkapnya, mereka akan segera memfinalkan terbentuknya Koalisi Perubahan.

Partai Demokrat meyakini, PKS dan Partai Nasdem sudah satu frekuensi untuk segera mungkin mendorong terbentuknya koalisi. Hal ini guna memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen, untuk mengusung Anies Baswedan.

"Penandatanganan kesepakatan koalisi yang dilakukan para Ketum partai, jadi tahapan penting menuju deklarasi penetapan paket capres dan cawapres, dan dibentuknya Sekretariat Perubahan. Saat ini, baru Nasdem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden," ujar Syahrial.

Sedangkan terkait calon wakil presiden (cawapres), Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Anies. Tujuannya untuk menghadirkan dwitunggal yang harmonis, mampu menjaga keseimbangan koalisi, dan berkontribusi memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Saat ini, tim kecil Demokrat, PKS, dan Nasdem makin intensif melakukan komunikasi. Menyiapkan momentum dalam waktu tidak terlalu lama agar Koalisi Perubahan bisa terwujud dan ditandatangani masing-masing Ketum mitra koalisi," ujar Syahrial.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali berharap pihaknya juga dapat membentuk sekber seperti Partai Gerindra dan PKB. Harapan tersebut disampaikannya, karena komunikasi dengan Partai Demokrat dan PKS disebutnya hampir rampung.

"Pembicaraan kami dengan PKS dan Demokrat juga sangat serius dan juhg hampir rampung, tetapi sekali lagi bahwa politik itu sangat dinamis," ujar Ali di Sekber Partai Gerindra-PKB, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Ali beberapa hari lalu menyebut, Partai Nasdem tengah mencari alternatif koalisi untuk mengusung Anies sebagai capres. Namun usai pertemuan tersebut, ia mengeklaim bahwa alternatif tersebut belum dipikirkan pihaknya.

"Tentunya menjadi hal yang wajar kalau kemudian hari ini kita berkunjung. Hari ini kami belum berpikir untuk mencari alternatif, karena pembicara kamu dengan PKS dan Demokrat juga sangat serius dan juga hampir rampung," ujar Ali.

 

photo
Anies Siap Menjadi Calon Presiden 2024 - (infografis republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement