Kamis 26 Jan 2023 16:21 WIB

25 Tahun Kabur Karena Takut Sunat, Pemuda di Klaten Pulang dengan Iming-iming 'Piknik'

Kini, sosok Agus yang takut disunat sudah berusia 38 tahun.

Rep: C02/ Red: Agus raharjo
Kondisi terkini Agus setelah 25 tahun pergi dari rumah karena takut sunat, Kamis (26/1/2023).
Foto: Republika/Alfian
Kondisi terkini Agus setelah 25 tahun pergi dari rumah karena takut sunat, Kamis (26/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN–Kepala desa (Kades) Sidowayah Mujahid Jaryanto mengungkapkan kondisi terkini warganya, Agus Ahmadi (38 tahun) yang sempat pergi dari rumah selama 25 tahun. Pemuda itu kabur dari rumah lantaran takut disunat.

Mujahid Jaryanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan terakhir kondisi gula darah Agus tinggi. Bahkan ada dugaan dirinya mengalami penyakit gula diabetes melitus.

Baca Juga

Pihak perangkat desa bertekad melakukan pengobatan menggunakan bantuan pemerintah kepada Agus. Namun, proses tersebut terkendala karena Agus belum mempunyai identitas pendukung untuk membuat BPJS.

"Ketika kita mau cari BPJS yang BPI kan mau nggak mau harus ada KTP, karena dari Mas Agus tidak ada data pendukung sama sekali," kata Mujahid, Kamis (26/1/2023).

Mujahid mengatakan, pihaknya sedang mengusahakan untuk mencari data pendukung agar bisa membantu Agus untuk mengajukan BPJS maupun Jamkesda. Namun, hal tersebut terkendala karena ijazah TK Agus sudah hilang.

"Minimal kita cari surat kelahiran dari bidan atau dengan ijazah TK-nya tapi kita tanya tidak ada. Yang penting Mas Agus ini dapat BPJS untuk pengobatannya. Kan kalau bayar kan pengobatannya juga lumayan ya. Tapi kan yang paling penting dari proses pencairan Jamkesda kan data KTP" katanya.

Mujahid menjelaskan, kondisi Agus sekarang sedang mengalami luka di bagian kaki kanannya. Ia berharap agar masalah identitas untuk pengobatan segera ada jalan keluar agar penyakitnya tidak semakin parah. "Kalau diabetes melitus kalau tidak segera diobati kan takutnya semakin parah," katanya.

Sebelumnya, Amini ibu kandung Agus menjelaskan, Agus selama ini hidup di Pasar Kepek, Bantul. Ia mengatakan Agus berangkat dari Klaten ke Bantul menggunakan sebuah bus dan diturunkan di pasar Kepek.

Namun lantaran anaknya bersikap baik, banyak orang yang peduli dengannya. "Jadi membujuk Agus untuk pulang itu katanya mau diajak piknik makanya mau pulang. Sampai rumah setengah lima kemarin. Putranya ibu itu baik tidak nakal begitu katanya selama di pasar," katanya.

Kembalinya Agus ke rumah membuat Amini senang. Pasalnya hampir 25 tahun dia tidak bisa bertemu. "Perasaan saya senang sekali, anak saya pulang, mencarinya juga tidak mudah dulu," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement