Senin 23 Jan 2023 14:06 WIB

Bali Tetap Targetkan Angka Stunting Terendah di Indonesia

Angka stunting Bali terendah di Indonesia selama 2022.

Bali menargetkan angka kasus stuntingnya tetap paling rendah pada tahun-tahun selanjutnya.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Bali menargetkan angka kasus stuntingnya tetap paling rendah pada tahun-tahun selanjutnya.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali berhasil menurunkan kasus stunting di wilayahnya hingga mencapai angka terendah di Indonesia selama 2022. Bali menargetkan angka kasus stuntingnya tetap paling rendah pada tahun-tahun selanjutnya.

"Stunting di Bali 2022 sekitar 8,0 persen. Perhitungannya dilakukan mulai bulan Oktober-November, hasil kasarnya dapat 8,9 persen, harus cleaning lagi, terakhir kemarin dapat informasi dari Kemenkes jadi 8,0 persen," kataKepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom, di Denpasar, Senin (23/1/2023).

Baca Juga

Anom mengatakan, angka kasus stunting pada anak balita di Provinsi Bali pada 2022 lebih rendah dari target yang ditetapkan pemerintah provinsi. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penurunan angka kasus stunting dari 10,9 persen pada 2021 menjadi 9,28 persen pada 2022.

"Targetnya 9,28, makin rendah makin bagus kalau stunting. Yang pasti Bali terendah di Indonesia dan jelas target kita tetap jadi terendah," katanya.

Anom menjelaskan, selama 2021 daerah di Provinsi Bali yang angka kasus stuntingnya masih tergolong tinggi yakni Kabupaten Karangasem dan Klungkung. Namun, menurut dia, Kabupaten Klungkung kemudian berhasil masuk ke jajaran daerah dengan angka kasus stuntingrendah.

"Yang terendah (angka kasusnya) Denpasar, Badung, dan Klungkung. Karena keberhasilan pencapaian stunting di Bali, maka dapat penghargaan untuk Denpasar, Badung, dan Klungkung," kata Anom.

Anom menyampaikan, keberhasilan upaya penurunan stuntingdi Kabupaten Klungkung tidak lepas dari dukungan pemimpin daerah, kepala desa dan desa adat, serta ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Dia mengatakan, Pemerintah Provinsi Bali berupaya menurunkan angka kasus stuntingmenjadi 7,1 persen pada akhir 2023.

Pemerintah Provinsi Bali mengerahkan seluruh organisasi perangkat daerah untuk melaksanakan program-program percepatan penurunan angka kasusstunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes. "(Tahun) 2023 kita lebih intensif lagi," kata Anom.

Upaya penanggulangan stunting yang dijalankan oleh pemerintah daerah antara lain pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan bayi, pemberian tablet tambah darah untuk para ibu dan remaja perempuan, pendampingan keluarga, pemantauan tumbuh kembang anak melalui kegiatan posyandu, serta penyuluhan mengenai pencegahan stunting.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement