Sabtu 21 Jan 2023 10:11 WIB

Polisi Usut Penganiayaan Sejumlah Wartawan di Kota Surabaya

Para wartawan dipukuli belasan orang dari Gedung Diskotik Ibiza Club yang disegel.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Akhmad Yusep Gunawan.
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Akhmad Yusep Gunawan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Polrestabes Surabaya menyelidiki penganiayaan yang menimpa sejumlah wartawan saat menjalankan tugasnya di Kota Pahlawan, Jumat (20/1/2023) siang WIB. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Akhmad Yusep Gunawan memastikan, jajarannya bakal mengusut laporan laporan tersebut. "Akan kami tindak lanjuti," kata Yusep di Kota Surabaya, Sabtu (21/1/2023).

Sejumlah wartawan yang menjadi korban penganiayaan adalah tiga fotografer dan dua reporter. Para wartawan tersebut mengaku mendapat intimidasi saat meliput kegiatan aparat Satpol PP Provinsi Jatim yang hendak melakukan penyegelan Diskotik Ibiza Club, Jalan Simpang Dukuh Surabaya, Jumat sekitar pukul 14.00 WIB.

"Awalnya kami menunggu kegiatan penyegelan Satpol PP Pemprov Jatim itu di sebuah warung yang berlokasi di depan Gedung Diskotik Ibiza Club. Lalu datang seorang perempuan marah-marah dan meminta kami untuk naik ke lantai lima Gedung Diskotik Ibiza Club menemui seseorang bernama Wahyu," kata Firman mengisahkan.

Para wartawan menolak perintah perempuan tersebut. "Karena kami sedang menunggu untuk wawancara doorstop dengan pimpinan Satpol PP yang masih sedang melakukan penyegelan," ujar Firman.

Selanjutnya, pukul 14.30 WIB, para wartawan bergerak menuju depan lift Gedung Diskotik Ibiza Club untuk bersiap melakukan wawancara. Saat itulah kembali terjadi intimidasi, serta dipaksa untuk naik ke lantai lima Gedung Diskotik Ibiza Club menemui seseorang bernama Wahyu.

"Kami tetap menolak. Karena kami ingin mewawancarai doorstop dengan dinas terkait," kata Firman. Adu mulut pun terjadi. Belasan orang yang diduga dari pihak Gedung Diskotik Ibiza Club kemudian menghampiri dan melakukan pemukulan kepada sejumlah wartawan nahas tersebut secara bertubi-tubi.

"Sekitar pukul 15.20 WIB, kami memutuskan mundur karena semakin banyak massa yang tersulut emosinya. Namun sepeda motor Angga dan Rofik ditahan oleh massa," ujar Firman. Usai melapor ke Polrestabes Surabaya, para wartawan tersebut melakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Kota Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement